Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Bertemu Prabowo, Langkah Politik Apa yang Akan Dilakukannya? Simak Beritanya
Esoknya Nino melakukan rencana itu yang diawali dengan ke rumah Riko memberikan coklat tersebut dan berkata itu dari Roni.
“Kalau dari Roni, kenapa gak dia aja yang ke sini duluan?”
“Dia malu karena tau dia salah. Takutnya kamu malah ngamuk lagi”
Pun besoknya ia lakukan hal sama dengan Roni juga menemukan pertanyaan sama hingga Nino hanya mengulang jawaban yang telah diucapkan sebelumnya.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif: Pesan Pak Tua pada Gema, Hidup Tidak Selalu Tentang Bahagia dan Tertawa
Batas tiga hari permusuhan, Nino meminta keduanya bertemu di taman untuk bertemu dirinya tanpa tahu akan bertemu satu sama lain yang tengah bermusuhan.
Saat sampai di taman, baik Riko maupun Roni kaget bukan main melihat satu sama lain.
Ingin mengejek lagi tetapi segera dihentikan oleh Nino.
“teman-teman, kita gak boleh loh musuhan lebih dari tiga hari” peringatan Nino berdampak dan keduanya berjalan maju saling berpelukan.
Baca Juga: Cerpen Romansa : Cinta Seorang Suar untuk Hening Terekam oleh Waktu, Terikat Janji Bersama
Keduanya mengakui kesalahan hanya saja mereka cukup egois ingin menang sendiri dan tidak mau minta maaf duluan.
Setelah itu Nino mengatakan tentang orang yang minta maaf duluan itu rendah hatinya dan yang memaafkan adalah bukti luas hatinya.
Keduanya akur kembali dan Nino kembali memiliki teman tanpa harus memilih salah satunya.
Bukan perkara mudah menemukan teman baik dan bukan perkara yang sederhana memilih satu di antara teman-teman baik itu.***