Eccedentesiast, Sebuah Usaha Menyembunyikan Luka: Babak Belur Dihajar Kenangan

Photo Author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 06:15 WIB
Sebuah usaha menghapus luka, cerpen cinta. (GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com/Clement Percheron)
Sebuah usaha menghapus luka, cerpen cinta. (GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com/Clement Percheron)

GENMUSLIM.id- “Maaf, aku tak bisa lagi memberimu harapan, tolong berhenti menghubungiku lagi”

Setelah itu kamu diam, aku diam. Kita sama-sama terjebak dalam situasi yang membingungkan. Beberapa menit setelah itu tidak ada pesan darimu. Dan semenjak kejadian itu kita tidak pernah saling sapa lagi, kalaupun saling sapa kamu seperti canggung dan lebih membalas pesanku dengan acuh.

Ini benar- benar hari yang buruk. Semenjak peristiwa itu, kamu sama sekali tidak mau tahu apa yang aku alami. Dan kepedihan itu membawaku pada dunia yang tidak pernah kupahami.

Pelan-pelan semua mengalir tanpa kutahu makna itu semua. Untuk kesekian kalinya aku kalah, bahkan ini adalah kekalahanku yang paling tragis dan tentu tidak bisa kuterima begitu saja. Layu sebelum mekar!

Baca Juga: Kisah Inspiratif Ahmad dan Kamil, Dua Orang Penghafal Kitab Suci yang Dijuluki Googlenya Al Quran

Satu-satunya cara untuk mengelabui lukaku kali ini adalah mengurung diri dan menjauh dari dunia luar.

Ini kekalahanku yang paling buruk, bagaimana tidak; aku tidak mengetahui sebenarnya apa yang membuatmu meninggalkanku, apa yang membuatmu pergi tanpa ku tahu alasan yang jelas dan itu tentu membuatku amat terluka. Toh kita belum mencoba tapi semua kamu patahkan pengharapanku begitu saja.

Tapi aku masih ingin berbicara tentang kisah kita yang belum tuntas. Berharap lebih tepatnya. Atau hanya khayalanku saja, atau mungkin kisah kita benar-benar sudah tuntas tanpa menyisakan lagi harapan yang mungkin bisa ku perjuangkan.

Ah barangkali aku harus menerima bahwa segalanya memang sudah lenyap. Aku masih ingin berbicara perihal obrolan malam itu, aku masih ingin terus mengingat-ingat meski perih tapi hanya itu yang bisa kulakukan saat ini semenjak kamu mengabarkan bahwa kamu telah dimiliki laki-laki lain.

Baca Juga: Menelusuri Sejarah dan Makna Mendalam Kitab Al Barzanji: Epos Pujian Terhadap Kecemerlangan Nabi Muhammad SAW

Tanpa pemberitahuan, tanpa aba-aba. Kamu berkata, iya ada laki-laki yang saat ini sedang dekat denganku. Malam itu aku hampir melupakan diriku.

Aku kehilangan sebagian kesadaranku, namun cepat-cepat aku membasuh muka, menyeduh kopi dan degup jantungku berdetak dengan kecepatan yang tidak biasa seraya mengingat-ingat wajahmu dalam kesedihanku.  

Malam yang panjang, seperti kesedihanku yang tak berujung, seperti percakapan-percakapan kita yang belum hilang disapu angin yang masih tersimpan dan masih utuh dalam handphone-ku.

Setiap kali aku membacanya, kesedihan pecah menyelimutiku. Aku tidak kuasa, air mata yang tidak kuharapkan keluar, sepertinya memaksa untuk ikut merayakan kesedihan yang aku alami.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X