Cerita Bersambung Roman Islami : Pudarnya Rasa Takut Salima (Part 2)

Photo Author
- Selasa, 15 Agustus 2023 | 09:10 WIB
Ilustrasi Salima, tokoh dalam cerita bersambung roman islami (GENMUSLIM.id/pixabay/Rizal Deathrasher)
Ilustrasi Salima, tokoh dalam cerita bersambung roman islami (GENMUSLIM.id/pixabay/Rizal Deathrasher)

Baca Juga: Rangkaian Peristiwa Menjelang Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Simak Penjelasannya

Dia baru ingat, kalau tadi saat berduel wajahnya sempat kena tinju yang sangat keras.

Polisi muda yang tadi mengamankan pisau, sejak tadi memperhatikan Salima selama proses interogasi dan menyadari bahwa Salima pun butuh perawatan di kepalanya.

Polisi itu bergeleng-geleng melihat Salima benar-benar seperti mengabaikan rasa sakit yang dia alami. Dia mengerti, luka hatinya lebih hebat daripada luka di kepalanya.

Di saat yang sama, ponselnya bergetar. Polisi bertubuh tegap itu memperlihatkan ponselnya kepada petugas yang sedang meminta keterangan dari Bu RT.

Baca Juga: Rowoon SF9 Jadi Pengacara yang Menyembunyikan Rahasia Besar Dalam Drama Mendatang JTBC Destined With You

Selama beberapa menit, mereka menonton video yang jika terdengar dari suaranya seperti rekaman kejadian.

“Hmm, baiklah. Saya baru saja menerima kiriman video warga yang merekam awal mula kejadian sampai akhir. Jadi, Pak Dedi, berdasarkan video ini, memang preman itu yang mulai. Dan Dek Salima memang benar terlihat refleks melempar beton.” Petugas itu berheti sejenak untuk menghela napas.

“Baik, semua keterangan dan bukti sudah terkumpul. Kita hanya tinggal menunggu kondisi dari korban. Sementara ini, mohon untuk bekerja sama dan tetap berada di rumah sampai intruksi selanjutnya,” tegas petugas tersebut.

Salima, Pak Dedi, dan Bu RT pun pulang bersama-sama. Namun, sebelum mereka keluar, polisi muda tadi menyela.

Baca Juga: Berapa Lama Kamu Menggunakan Sosial Media? Ini Dampak Psikologi Kecanduan Sosial Media Bagi Orang Dewasa

“Pak, sepertinya wajah Salima juga terkena pukulan. Memarnya sudah tampak, saya harus memotretnya. Mudah-mudahan bisa menjadi bukti yang meringankan Salima.”

Tawaran itu pun disetujui Pak Dedi.

“Sebaiknya putri Bapak segera diperiksa, saya sudah mendapat izin untuk mengantar ke rumah sakit,” ujarnya lagi.

Bu RT kemudian pamit untuk pulang duluan, sedangkan Pak Dedi dan Salima ikut ke mobil pribadi polisi muda itu menuju rumah sakit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X