GENMUSLIM.id - Di sebuah taman sekolah yang hijau dan indah, hiduplah dua anak remaja, Fatimah dan Ahmad. Mereka duduk di kelas yang sama dan sering melihat satu sama lain di lorong-lorong sekolah.
Fatimah adalah seorang gadis ceria yang gemar membaca, sementara Ahmad adalah seorang pemuda penyendiri yang suka menggambar.
Suatu hari, Fatimah menemukan sebuah buku di perpustakaan sekolah yang ditinggalkan oleh seseorang. Di dalam buku tersebut, Fatimah menemukan surat yang tertinggal di antara halaman-halaman. Surat itu ternyata ditulis oleh Ahmad, yang mengungkapkan perasaannya pada seorang gadis yang ia kagumi.
Fatimah merasa tersentuh oleh kata-kata Ahmad dalam surat itu. Dia merasa bahwa surat itu memiliki keindahan dan kejujuran yang langka. Tanpa mengetahui bahwa surat itu ditujukan untuknya, Fatimah memutuskan untuk mencari tahu siapa yang dituju dalam surat itu.
Beberapa hari berlalu, Fatimah dengan cermat mengamati Ahmad. Dia melihat Ahmad yang sering tenggelam dalam dunia lukisannya, merangkai bunga-bunga liar menjadi karangan bunga yang indah. Fatimah merasa ada kesamaan antara perasaan Ahmad dan isi surat yang ia temukan.
Baca Juga: Cerpen Mini Anak : Ruli Ketakutan di Perlintasan Jalur Kereta Api
Suatu hari, Fatimah mendekati Ahmad di taman sekolah. Dengan hati berdebar, dia bertanya, "Apakah surat ini milikmu?" Sambil memperlihatkan surat yang masih ia simpan. Ahmad kaget, tapi kemudian mengangguk dan mengakui bahwa surat itu memang miliknya.
Fatimah tersenyum dan mengatakan, "Aku harus mengakui, aku sangat tergerak oleh apa yang ada di dalam surat ini. Ini seperti kisah yang bisa terjadi di kehidupan nyata."
Ahmad menatap Fatimah dengan tatapan campuran antara rasa malu dan harapan. "Aku menulis surat itu untukmu," akhirnya dia mengaku dengan ragu.
Fatimah tersenyum lebar. "Aku juga merasa seperti ada yang berbicara padaku melalui surat itu. Aku rasa, kita memiliki sesuatu yang istimewa di antara kita."
Suatu hari, Fatimah mendekati Ahmad di taman sekolah. Dengan hati berdebar, dia bertanya, "Apakah surat ini milikmu?" Sambil memperlihatkan surat yang masih ia simpan. Ahmad kaget, tapi kemudian mengangguk dan mengakui bahwa surat itu memang miliknya.
Fatimah tersenyum dan mengatakan, "Aku harus mengakui, aku sangat tergerak oleh apa yang ada di dalam surat ini. Ini seperti kisah yang bisa terjadi di kehidupan nyata."
Ahmad menatap Fatimah dengan tatapan campuran antara rasa malu dan harapan. "Aku menulis surat itu untukmu," akhirnya dia mengaku dengan ragu.
Fatimah tersenyum lebar. "Aku juga merasa seperti ada yang berbicara padaku melalui surat itu. Aku rasa, kita memiliki sesuatu yang istimewa di antara kita."
Baca Juga: Cerpen Pendidikan: Kisah Inspiratif di Balik Buku
Dari saat itu, Fatimah dan Ahmad mulai menghabiskan waktu bersama. Mereka berbicara tentang hobi, impian, dan harapan mereka. Keduanya tumbuh lebih dekat satu sama lain dan akhirnya mengakui perasaan cinta yang mereka rasakan.***
Dari saat itu, Fatimah dan Ahmad mulai menghabiskan waktu bersama. Mereka berbicara tentang hobi, impian, dan harapan mereka. Keduanya tumbuh lebih dekat satu sama lain dan akhirnya mengakui perasaan cinta yang mereka rasakan.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/ genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.