Puisi Kemerdekaan Indonesia Dari Para Legenda Sastra Indonesia, Kobarkan Merah Putih Dalam Jiwa. Merdeka!

Photo Author
- Kamis, 10 Agustus 2023 | 16:45 WIB
kemerdekaan Indonesia dimaknai dengan puisi mengobarkan semangat merah putih (GENMUSLIM.id/dok: Canva)
kemerdekaan Indonesia dimaknai dengan puisi mengobarkan semangat merah putih (GENMUSLIM.id/dok: Canva)
GENMUSLIM.id– Hari kemerdekaan merupakan peringatan yang berlaku untuk semua bangsa, tanpa terkecuali kemerdekaan Indonesia yang merupakan negara dengan lambang bendera merah putih.
 
Bangsa Indonesia harus merasakan dan meresapi makna kemerdekaan Indonesia yang menjadikan sisi kobaran merah putih di dadanya terus jelas membara.
 
Ada banyak cara mengobarkan kemerdekaan Indonesia dengan simbol merah putih tersebut, salah satunya melalui sastra puisi.
 
Sastrawan dahulu sudah banyak membuat karyanya dengan semangat kemerdekaan Indonesia, berikut beberapa puisi yang dapat Kamu nikmati.
 
 
1. Persetujuan dengan Bung Karno
 
Ayo Bung Karno kasih tangan,
Mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu,
dipanggang di atas apimu, digarami oleh lautmu
 
Dari mulai tanggal 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
 
Bung Karno, Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh.
 
 
2. Menatap Merah Putih
 
Menatap merah putih
Melambai dan menari-nari di angkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban
nyawa dan harta benda
Berkibarnya merah putih
Yang menjulang tinggi di angkasa
Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya dan tetesan air mata
Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah merasa lelah
untuk berteriak : Merdeka!
 
Menatap merah putih
Adalah perlawanan melawan angkara murka
Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia
Menatap merah putih
Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan azasi manusia
Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi
 
Menatap merah putih
Adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela
Kinarannya di angkasa raya
Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian
 
 
3. GERILYA
Karya: W S Rendra
 
Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling di jalan
 
Angin tergantung
Terkecap pahitnya tembakau
Bendungan keluh dan bencana
 
Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling dijalan
 
Dengan tujuh lubang pelor
Diketuk gerbang langit
Dan menyala mentari muda
Melepas kesumatnya
 
Gadis berjalan di subuh merah
Dengan sayur-mayur di punggung
Melihatnya pertama
 
Ia beri jeritan manis
Dan duka daun wortel
 
Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling dijalan
 
Orang-orang kampung mengenalnya
Anak janda berambut ombak
Ditimba air bergantang-gantang
Disiram atas tubuhnya
 
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
 
Lewat gardu Belanda dengan berani
Berlindung warna malam
Sendiri masuk kota
Ingin ikut ngubur ibunya
 
 
4. Tentang Kemerdekaan
Karya Soe Hok Gie
 
Kita semua adalah orang yang berjalan dalam barisan yang tak pernah berakhir,
kebetulan kau baris di muka dan aku di tengah
dan adik-adikku di belakang
tapi satu tugas kita semua.
menanamkan benih-benih kejantanan yang telah kau rintis
…..
Kita semua adalah alat dari arus sejarah yang besar
Kita adalah alat dari derap kemajuan semua;
 
Dan dalam berjuang kemerdekaan begitu mesra berdegup
Seperti juga perjalanan di sisi penjara
 
Kemerdekaan bukanlah soal orang-orang yang iseng dan pembosan
Kemerdekaan adalah keberanian untuk berjuang
Dalam derapnya, dalam desasnya, dalam raungnya kita
Adalah manusia merdeka
Dalam matinya kita semua adalah manusia terbebas.
 
 
 
5. Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini
Karya Taufik Ismail
 
Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku ?”
 
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
 
Bagaimana? Tertarik memaknai kemerdekaan lewat puisi?***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X