Cerpen Kehidupan Sosial: Orang Bisu yang Bicara, Mengambil Hikmah di Pinggir Jalan

Photo Author
- Jumat, 4 Agustus 2023 | 16:59 WIB
ilustrasi bunga yang berbayang (GENMUSLIM.id/dok: Canva)
ilustrasi bunga yang berbayang (GENMUSLIM.id/dok: Canva)
GENMUSLIM.id- Aku duduk sejenak di bangku yang biasa mengelilingi pohon di trotoar jalan. Sebenarnya, setiap kota ada Malioboro-nya sendiri, hanya beruntungnya di sana lebih terkenal. 
 
Di kotaku biasa disebut Sudirman. Biasanya, banyak anak berambut pirang seperti seharian bermain layang-layang, jalan dan berpose supaya dapat di posting ke sosial media. 
 
Atau tak lepas bunyi penggorengan dari beberapa pedagang pinggir jalan, harum, nikmat dan ramah di kantong setiap malamnya. 
 
Benar saja, belum lima menit dibuka dengan bambu ukuran dua meter berdiri di tengah tenda, orang berduyun-duyun memasuki tenda semi berdiri itu. 
 
 
Tentunya, tidak semua dilanda keramaian, pasti semua hal tercipta dengan pasangannya, termasuklah keramaian bersama kesepian. Bukan hanya malam minggu yang banyak orang berpasang-pasangan.
 
Meskipun ramai menggelegar, tidak heran sepi yang di sebelah mendapat sisanya. Apabila penuh tempat duduk, meski tidak sampai dua persen didapatkan oleh si sebelah. 
 
Di sekumpulan mereka ku perhatikan kembali, orang-orang yang berkerumun, seorang yang hanya memandang sembari lewat menghampiri meja-meja satu demi satu, mencatat pesanan dan kembali ke dapur berbatas meja dan etalase. Begitu seterusnya hingga semua tersedia.
 
Jarinya mengacungkan lima jari dan orang mengembalikan satu minuman berlebih. Kadang kala orang kembali meminta satu porsi nasi yang kurang di meja. 
 
Heran, sangat, pelayanan begitu bisa ramai? Ada kurang lebih sepuluh kelompok pesanan kurang dan berlebih. Itu tidak dihitung dengan orang yang mengembalikan pesanan karena salah.
 
Soto dipesan yang datang lele goreng atau ayam yang datang justru sayur kangkung. Ah…ku putuskan makan di tempat yang sedari tadi banyak lalat menghinggapi dibanding manusia.
 
 
Ku pikir tidak enak, tetapi cukup baik dan tidak begitu buruk. Tidak ada kesalahan pesanan, orangnya sedikit senyum dan tidak ada tisu atau tusuk gigi memang, tetapi sudah cukup untuk aku yang cinta alam dan penuh kasih sayang terhadap gigi berlubang ini. 
 
Ku habiskan sebongkah nasi di piring yang aku yakini apabila laki-laki dengan porsi kuli akan meminta satu porsi lagi. Kangkung dengan sedikit pedas ku lahap habis panas-panas. 
 
Es jeruk segar dengan asam yang tercipta memang paling pas kurasa di tanah Sumatra ini, tapi akan berbeda jika aku di Jawa, teh tawar adalah juaranya.
 
Jujur, masih ku rasa penasaran dengan apa penyebabnya sebelah lebih rami dibandingkan warung ini. Kembali aku duduk di tempat awal setelah merogoh uang dan hampir menghabiskan selembar 50 ribu untuk satu porsi lengan ayam yang jauh dari perkiraan ku. 
 
Tak mengapa anggap saja sedekah, sebab sudah lama sejak aku meninggalkan rumah yang biasa tiap jumat ke masjid untuk ibadah membawa kertas abu untuk dimasukkan ke kotak amal. Biasanya untuk minum saja Imam Bonjol paling sedikit.
 
Selepas itu ku perhatikan tawa menghiasi dan senyum mewarnai obrolan dari penjual dan pembeli. Lelaki yang sedari tadi aku lihat melakukan kesalahan itu berinteraksi dengan pembeli. 
 
Sedikit janggal dengan semuanya, dia berlagak bicara meski tak bicara. Ku putuskan masuk ke bilik itu, memang tidak sopan melihat isi rumah tanpa mengetuk pintu. 
 
 
Disambut ramah olehnya. Matanya berbinar meski tangannya telungkup di depan dada pertanda maaf terkait menu di warungnya yang telah banyak yang tidak tersedia. Kopi hitam menjadi pilihan malam, di warung sederhana ini.
 
Tidak. Bukan makanan yang dijual di sini. Aku memutuskan menyeruput hingga habis tak tersisa dengan pengantar cerita interaksi mereka semua. 
 
Cukup hangat kopi ini, bersaing dengan suasana malam yang juga sama hangatnya dengan dingin luar yang sebenarnya masih sangat terasa.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Karya Original

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X