Cerpen Pendidikan Islami: Kisah Keikhlasan dan Kebaikan Ahmad

Photo Author
- Jumat, 4 Agustus 2023 | 10:30 WIB
Ilustrasi Ali sedang memamerkan mainan baru nya di hadapan Ahmad ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: idntimes.com))
Ilustrasi Ali sedang memamerkan mainan baru nya di hadapan Ahmad ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: idntimes.com))
GENMUSLIM.id - Dalam sebuah desa kecil yang dipenuhi oleh kedamaian, tinggalah seorang anak yatim piatu bernama Ahmad.
 
Ahmad tinggal bersama ibunya yang berusaha keras untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka berdua.
 
Meskipun hidup dalam keterbatasan, mereka selalu berusaha menjalankan kehidupan dengan penuh keikhlasan dan keimanan.

Suatu malam, hujan deras turun dengan gemuruh petir yang menggelegar. Ahmad merasa takut dengan suara petir yang mengagetkan, tapi ibunya selalu berusaha menenangkannya dengan mengajak berdoa dan merenungkan ayat-ayat suci Al-Quran.
 
Baca Juga: Cerpen Anak-Anak: Cerita Indahnya Berbagi karya Diah Kurniasari

"Tenanglah, Ahmad. Ingatlah, Allah Maha Kuasa dan Maha Pengasih. Dia selalu menjaga dan melindungi kita," ujar ibu Ahmad dengan lembut.

Meskipun masih bocah, Ahmad belajar untuk percaya pada kuasa Allah yang Maha Besar.
 
Ia belajar untuk berserah diri kepada-Nya dalam setiap situasi yang dihadapinya.
 
Walaupun ada banyak tantangan dalam hidupnya, ia selalu percaya bahwa Allah akan memberikan solusi terbaik.

Pada suatu hari, Ahmad bertemu dengan teman baru bernama Ali.
 
 
Ali adalah anak dari keluarga yang berkecukupan dan sering memamerkan kekayaannya di hadapan Ahmad. Hal itu membuat Ahmad merasa cemburu dan iri hati.
 
Ia mulai mengeluh dan bertanya pada ibunya, "Mengapa kita hidup dalam keterbatasan, sedangkan Ali hidup dengan kemewahan?"

Ibu Ahmad tersenyum lembut dan berkata, "Jangan iri, Ahmad. Kita harus bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada kita. Kekayaan bukan segalanya dalam hidup ini. Ali juga harus belajar untuk mensyukuri karunia Allah dan berbagi kebaikan dengan orang lain."

Ahmad merenungkan kata-kata ibunya dan merasa malu atas sikap iri hatinya.
 
Ia bertekad untuk belajar menjadi lebih sabar dan bersyukur dengan segala hal yang dimilikinya.
 
Baca Juga: Menikmati proses dengan Ridho Allah, Cerpen ini Berisikan Perjalanan Menjauh untuk Menjaga

Beberapa waktu kemudian, desa mereka dilanda musibah. Bencana banjir menghantam dengan dahsyat, dan banyak rumah-rumah warga hancur terkena arus banjir.
 
Rumah Ahmad dan ibunya juga tak luput dari dampaknya. Mereka harus mengungsi sementara waktu ke tempat pengungsian.

Di pengungsian, Ahmad bertemu dengan banyak orang yang juga mengalami kesulitan dan kehilangan harta benda. Meskipun demikian, mereka tetap saling tolong-menolong dan memberikan dukungan satu sama lain.

Pada malam hari, Ahmad mendengar tangisan seorang anak yang sangat kecil. Ia merasa iba dan mencari sumber tangisan itu. Ternyata, itu adalah bayi yatim piatu yang baru saja kehilangan ibunya dalam bencana banjir.
 
Baca Juga: Resep Makanan Halal: Cara Membuat Roti Bakar Lapis Omelet yang Bisa Jadi Inspirasi Menu Sarapan

Ahmad mendekat dan memeluk sang bayi, mencoba menenangkannya dengan penuh kasih sayang. Ia mengingatkan dirinya sendiri betapa beruntungnya ia masih memiliki ibu yang selalu berada di sisinya.

Tangisan bayi itu menggugah hati banyak orang di tempat pengungsian. Mereka saling bergerak membantu merawat sang bayi.
 
Ahmad merasa seperti memiliki saudara baru dan bersyukur atas kesempatan untuk bisa membantu dan berbagi kasih sayang.

Sejak saat itu, Ahmad menjadi lebih dewasa dan penuh empati. Ia belajar untuk tidak lagi iri terhadap orang lain, karena setiap orang memiliki ujian dan karunia yang berbeda.
 
Lebih dari itu, Ahmad menyadari bahwa hidup ini adalah ujian dari Allah, dan tugasnya adalah untuk selalu bersyukur dan berusaha berbuat baik kepada sesama.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X