“Assalamualaikum Kang, kemaren malem liat sendal saya ga yah? Malem dicariin tapi ga ketemu,” tanya wanita tersebut.
“Waalaikumussalam, oh yang ini bukan neng? Kayak iya yah, soalnya cocok sama orangnya hehe,” gombal kang Dodi.
“Walah iya kang, aduh makasih yah,” ucap wanita tersebut.
Kang dodi pun sumringah karena mimpi nya bertemu wanita cantik tadi ternyata kenyataan. Tapi dia kenyataannya dalam hati.
“Dia masih sendiri atau sudah dimiliki yah?” pikirnya.
Beberapa hari dia kepikiran wanita tersebut. Hingga suatu hari tiba-tiba dia bertemu lagi dan bertanya-tanya. Setelah lumayan akrab, Kang Dodi dengan keberanian dadakannya bertanya tentang status wanita tersebut.
“Neng, masih sendiri apa sudah ada yang punya?” tanya Kang Dodi dengan berani.
“Waduh si akang ini, afwan ya kang, saya sudah mempunyai suami hehe,” jawab wanita tadi.
Kang Dodi pun termenung seakan kecewa dengan keadaan. Dan tak lama kemudian keluar suami wanita tadi dari dalam masjid.
“Ayo yang.” ajak suaminya. “Mari kang,” sapa suami wanita tersebut kepada Kang Dodi.
“Iya silakan mas, hati-hati!” jawab Kang Dodi tersenyum ramah menyembunyikan kesedihannya.
Kang Dodi pun pasrah, menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Tak lupa didalam setiap do’anya dia tetap selalu menyelipkan untuk meminta dipertemukan dengan jodohnya.
Tapi kekecewaannya tersebut tidak menjadikannya malas. Melainkan dia tambah giat dengan mencoba membuka lapak dengan menjual buku-buku bacaan religi.
Hingga suatu hari dia bertemu kembali dengan wanita yang dulu di depan masjid. Tetapi wanita tersebut bersama temannya yang juga cantik dan shalehah.