GENMUSLIM.id — Berikut ini terdapat sebuah cerpen inspiratif Islami dengan judul 'Sang Perempuan Penggenggam Asa'.
Barangkali bukan hanya aku yang sedang memperhatikan maraknya fenomena hijrah masa kini. Orang-orang ramai dengan iktikad ingin memperbaiki dirinya.
Meninggalkan sedikit demi sedikit perilaku jahiliyyahnya dan mengupayakan segala yang tampak baik menjadi lebih baik lagi. Wah, Masya Allah sekali.
Sedap mataku memandang yang indah-indah lagi baik. Tenteram menerpa kalbuku mendengar para sahabat yang berkomitmen menjauhi maksiat.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islami: Bersua dalam Ranah Cinta
Zaman tengah menunjukkan eksistensinya pada dunia. Meski sebenarnya tidak sedikit yang mengatakan bahwa hal itu sudah lama terjadi.
Tak mengapa, ini bukan sebuah problema untuk diperdebatkan hanya sebatas spekulasi yang tak menuntut pembenaran dari siapapun.
Pagi ini seorang adik asuhku di kampus mendatangiku, lebih tepatnya ingin berlama-lama bersamaku seba’da aku mengisi materi sebuah asistensi di kelompoknya.
Asmarindu namanya, gadis berusia 18 tahun keturunan Jawa. Dari pertama kali aku mengenalnya, personality-nya bisa kutebak adalah introvert.
Baca Juga: Nabi Muhammad Menegur Orang yang Membebani Umat, Seperti Imam Salat yang Terlalu Lama
Kesehariannya tampak seperti teman-teman yang lainnya, periang dan jarang terlihat bersedih. Tapi siapa yang tahu ada sesuatu yang tengah membuatnya begitu gundah.
Tiba-tiba ia meminta izin merangkulku erat. Tak ada alasan untuk tidak memperkenankan, kubiarkan tubuhku dalam rengkuhannya.
Kurasakan bulir-bulir hangat membasahi pundakku, bersambut isak tangis yang tertahan. Sepatah kata pun tak kunjung keluar dari lisanku karena ku tahu yang ia butuhkan saat ini adalah rasa tenang.
Tak berapa lama kemudian, tangisnya pun reda. Ia lepaskan rangkulannya dan membuka bicara.
“Kak, apa selalu seperti itu, luka seketika tercipta di atas benturan rasa dengan realitas yang rupanya berbeda?” tanyanya masih dalam keadaan terisak.