“Assalamualaikum neng, abis ngaji yah, itu sama siapa?” tanya Kang Dodi.
“Waalaikumussalam kang, iyaa alhamdulillah..oh yakenalin ini temen saya kang, mau nanya masih sendiri ga kang? Hehe, ini nih kebetulan temen saya juga sendiri loh kang.” canda nya.
Setelah tau masih sendiri, Kang Dodi pun hatinya mulai berdebar-debar. Dan mereka langsung berkenalan.
Seperti yang sebelumnya, Kang Dodi melakukan perbincangan dan bertanya mengenai kebenaran kesendiriannya. Kemudian mereka melanjutkan masa taarufnya lewat komunikasi chat. Maklum sudah zaman now.
Mereka saling bertanya satu sama lain. Mengenai latar belakang, kehidupan dan yang lainnya. Atas izin Allah terjadilah kecocokan di antara keduanya.
Karena itu setelah adanya persiapan yang matang, Kang Dodi dengan segera meminang temen wanita tadi yang bernama Salwa.
Dia pun datang bersama bapaknya ke rumah Salwa untuk melakukan khitbah. Kebetulan Salwa dengan keluarganya sudah menyambut Kang Dodi di rumahnya.
“Assalamualaikum, pak. Saya Dodi dan ini bapak saya,” sapa Kang Dodi ke bapaknya Salwa.
“Waalaikumussalam warohmatulloh. Oh iya ayo masuk masuk,” tanggap bapak Salwa.
Mereka pun membicarakan kelanjutan hubungan antara Kang Dodi dengan Salwa. Hingga saatnya tiba, akhirnya mereka melaksanakan akad pernikahan.
“Ya Allah, Alhamdulillahirabbil’alamiin,” ucapan syukurnya kepada Allah atas jawaban dari setiap doanya.
Setelah berumah tangga, Kang Dodi tetap menjalankan rutinitasnya di masjid. Dengan berkah masjid Kang Dodi sudah mampu buka toko buku yang berada persis di samping masjid.
Mereka hidup bahagia tanpa mengurangi ketaatannya kepada Allah. Namun perjalanan rumah tangga Kang Dodi tidak semulus itu, karena pasti Allah akan selalu memberikan segala ujian kepada orang-orang yang taat.
Setelah satu tahun berumah tangga, Kang Dodi masih belum dititipkan seorang buah hati. Dia bersama istrinya terus berusaha dan berdoa memohon bermunajat kepada Allah agar segera dikasih momongan.
Karena ia percaya bahwa Allah selalu mendengar doa setiap hambanya.