Anak akan ikut marah bahkan hingga tantrum yang dapat membuat orang tua semakin kewalahan.
Semakin sering dilatih, orang tua akan lebih ahli menguasai diri dan dapat memberikan pengertian kepada anak bahwa perilakunya salah.
Stanford Children Health menyarankan saat orang tua sedang marah hindari penggunakan “kamu”, namun gunakan kata “saya”.
Sebagai contoh katakanlah,”Ibu marah kalau kamu melakukan ini karena….”, bukan “Kamu ini bikin Ibu marah.”
- Menenangkan Diri dengan Tarikan Napas
Tarik napas dalam-dalam adalah satu cara untuk mengendalikan emosi di depan anak.
Ketika orang tua merasa hampir marah dan ingin membentak anak, segeralah menarik napas sedalam mungkin.
Tahan selama beberapa detik dan hembuskan perlahan. Ulangi cara ini sampai emosi benar-benar stabil.
- Menjaga jarak
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan ketika sedang emosi adalah dengan menjaga jarak. Orang tua bisa pergi menjauh ke kamar atau ke toilet untuk menenangkan diri.
Membiarkan berada di dekat anak ketika marah dapat membuat situasi memburuk.
Orang tua berpotensi untuk kelepasan marah secara berlebihan dan dapat berakibat jelek pada anak.
Baca Juga: Pusing dengan Kelakuan Anak Dirumah? Yuk Kenali Emosi pada Anak dan Tips Mengelola Emosinya
Mintalah orang di sekitar untuk membantu menjaga anak, misal pasangan, orang tua, mertua, atau anggota keluarga lainnya saat kondisi emosi sedang tidak stabil.
- Cobalah berhitung
Berhitung saat akan emosi dapat membantu. Cobalah untuk menghitung 1 sampai 10, namun jika emosi masih bergejolak lanjutkanlah hitungan sampai angka selanjutnya.
Cara ini efektif untuk menurunkan detak jantung yang meningkat. Sebagai contoh,”Tolong bereskan mainan yang berceceran. Ibu hitung sampai 10 ya. Kalau belum rapi, mainanmu akan ibu sita. Satu…dua….tiga…”