GENMUSLIM.id - Tangga 10 September disetiap tahunnya, selalu diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia.
Maksud diadakannya Hari Peringatan Pencegahan Bunuh Diri Sedunia adalah untuk menunjukkan kepada semua orang yang sedang putus asa dan terlintas dalam benaknya untuk mengakhiri hidup.
Selain itu,Hari Peringatan Pencegahan Bunuh Diri Sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bunuh diri sebagai masalah kesehatan mental yang serius dan mendorong langkah-langkah pencegahan agar dapat mengurangi angka bunuh diri yang terjadi di seluruh dunia.
Salah satu kasus upaya bunuh diri di Indonesia terjadi pada seorang pria di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu, 8 September 2024.
Baca Juga: Viral Mahasiswa Kedokteran UNDIP Bunuh Diri Akibat Bullying, Bagaimana Islam Memandang Bunuh Diri?
Pria berinisial AS dievakuasi Tim SAR Mataram karena hendak bunuh diri dengan meminum racun dan menaiki pohon kelapa setinggi tujuh meter di halaman rumahnya.
"Setelah dievakuasi kondisi korban lemas akibat minum racun rumput," kata Humas SAR Mataram I Gusti Lanang kepada wartawan, pada Senin, 9 September 2024.
Berdasarkan keterangan keluarga, AS pernah dirawat selama tiga minggu akibat mengalami depresi berat.
Setelah proses evakuasi terhadap upaya bunuh dirinya, AS telah dilarikan ke Rumah Sakit Mandalika untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berkaca dari kasus upaya bunuh diri yang terjadi di Indonesia, ternyata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2003 telah menganggap serius isu bunuh diri di seluruh dunia.
Oleh karena itu, WHO menggandeng International Association of Suicide Prevention (IASP) untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia setiap tanggal 10 September.
Lantas, seberapa penting peringatan pencegahan bunuh diri, dan bagaimana gejala dini yang harus diperhatikan agar dapat mencegah percobaan bunuh diri?
National Institute of Mental Health (NIMH) merilis rangkuman pertanyaan seputar pencegahan bunuh diri yang dapat kita ketahui, berikut ini: