Pada kasus hal-hal yang kata atau kalimatnya sulit dicerna oleh seorang anak bilingual, maka mereka akan mengaktifkan bahasa mereka dengan dua kali secara berturut-turut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Koutamanis pada anak-anak bilingual yang berusia antara 3 dan 11 tahun yang berbicara menggunakan bukan bahasa Belanda.
Peneliti luar negeri ini menyimpulkan tentang bagaimana anak-anak bilingual menyimpan dan memproses kata-kata dari dua bahasa mereka adalah dengan cara menghubungkan.
Anak-anak bilingual menghubungkan dan membagi bentuk juga makna dari kedua bahasa yang mereka punya hingga saling mempengaruhi.
Seperti misalnya pada kata-kata yang hampir sama yaitu ‘apel’ dan ‘apfel’ maka mereka akan lebih cepat mengenali bentuk ataupun maknanya dalam bahasa kedua mereka.
Baca Juga: Catat List Menu Diet Sahur dan Berbuka Seminggu di Bulan Ramadhan, Rendah Kalori dan Anti Lapar!
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kedua bahasa anak bilingual yaitu apa yang mereka sering dengar dan seberapa mirip kedua bahasa tersebut.
Kemudian pada manfaat memiliki kemampuan bilingual yaitu anak akan lebih cepat dalam memproses kata jika mereka didorong untuk menggunakan bahasa mereka yang lain.
Oleh karena itu, Elly selaku peneliti sangat menyayangkan bahwa jika hal ini tidak dimanfaatkan oleh para orang tua ataupun pendidikan di sekolah.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/GRQA5Lke51j3RbYNWGcEPf atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.