GENMUSLIM.id- WHO menyarankan agar ibu perlu menyusui lebih dari 2 tahun, untuk menunjuang kebutuhan gizi anak melalui ASI, selaras dalam ajaran agama Islam.
Hal ini akhirnya memunculkan beberapa mitos jika ibu menyusui lebih dari 2 tahun.
Contohnya, mitos bahwa ibu tidak boleh menyusui lebih dari 2 tahun karena ASI sudah dalam masa kadaluwarsa dan ASI menjadi beracun.
Kandungan ASI yang dipercaya dapat berubah akibat menyusui lebih dari 2 tahun dihubungkan dengan keterbelakangan mental (mental retarded) yaitu sebuah kelainan yang mengganggu fungsi intelektual anak sebagai dampaknya.
Kelainan yang dimaksud bisa seperti keterlambatan bicara, keterlambatan memahami hal baru, keterlambatan kemampuan motorik (berjalan, duduk, bahkan mengalami kecacatan fisik), melakukan tingkah lalu yang tidak wajar dll.
American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan, pada anak-anak yang memiliki riwayat alergi, menyusui selama empat bulan dapat memberikan perlindungan dari risiko berkembangnya alergi di masa mendatang.
Bahkan menyusui selama lebih dari enam bulan dapat melindungi anak dari ancaman leukemia, limfoma dan mengurangi resiko serangan penyakit diabetes tipe 1 dan 2.
Wah ternyata semakin lama masa menyusui semakin menghasilkan dampak positif ya Bunda... Tapi bagaimana jika menyusui hingga lebih dari 2 tahun?
Dijelaskan dalam International Journal of Epidemiology bahwa menyusui lebih dari 2 tahun atau bahkan terlalu lama mengakibatkan adanya resiko kurang gizi pada anak.
Baca Juga: Tiga Tantangan dalam Pernikahan Menurut Imam Al-Ghazali, Muslim Harus Tahu Cara Mengatasinya
Ternyata meskipun ASI merupakan sumber makanan yang memiliki segudang manfaat, ASI tidak mampu mencukupi seluruh kebutuhan nutrisi anak diatas 2 tahun.
Hal ini lantaran adanya kebiasaan anak untuk meminta ASI menjadikan anak cenderung menolak makanan yang diberikan.
Padahal seiring dengan usianya yang semakin bertambah, kebutuhan nutrisi anak juga meningkat.