GENMUSLIM.id - Secara global, problem parenting perihal menyusui banyak dialami para ibu yang ingin menyusui, problem yang paling sering terjadi yakni salah mengartikan perilaku menangis bayi sebagai tanda kekurangan ASI.
Menganggap bayi menangis sebagai tanda kekurangan ASI menyebabkan para ibu merasa khawatir tidak bisa memenuhi nutrisi yang cukup untuk bayinya, sehingga banyak ibu terburu-buru beralih ke susu formula (sufor).
Padahal, berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa produk susu formula komersial tidak dapat meniru sifat hidup dan dinamis dari ASI dan interaksi manusia antara ibu dan bayi selama menyusui.
Bayi menangis tidak selalu merasa lapar, apalagi menganggap bahwa bayi kekurangan ASI.
Kekhawatiran terhadap kekurangan ASI pada bayi bahkan menjadikan masyarakat asal memberikan makanan pralakteal (biasanya bubur, pisang, madu, dll) di usia kurang dari 6 bulan.
Hampir separuh ibu di seluruh dunia merasa stress karena menganggap jumlah ASI nya tidak mencukupi.
Hal ini merupakan tantangan untuk menyusui yang belum ditangani secara memadai dalam sistem kesehatan hingga saat ini.
Untuk itu, Dr. Sarah Bjorkman, SPOG dalam podcastnya The Doctors Bjorkman menjabarkan tips untuk ibu menyusui dalam meningkatkan produksi ASI, sebagai berikut:
- Istirahat cukup dan makan makanan berkalori
Hal ini sangat penting karena tubuh membakar 500 kalori perhari dalam menghasilkan ASI untuk bayi
- Rutin Menyusui
Ibu dapat menyusui setiap 2 jam sekali dan jangan khawatir ASI tidak mencukupi, menyusui hingga payudara terasa kosong membantu tubuh mengenali jumlah kebutuhan ASI bayi.
- Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Minup banyak air putih biasanya minimal 32 ons perhari. "Saya biasanya mencoba sedikit lebih banyak, dalam waktu tiga hari berturut-turut sekitar 90 ons air minum, jika tidak, ASI yang keluar tidak terlalu banyak" Ujar Sarah.
- Lakukan Pumping ASI
Sarah membuat rumus 2-1-1-1 untuk aturan pumping untuk meningkatkan produksi ASI.