Kurang tidur juga dapat meningkatkan perasaan negatif dan reaksi emosional. Bersebab itu, maka mintalah kepada pasangan untuk berbagi tugas menjaga bayi.
Meskipun terkadang ibu ingin menjadi serba bisa, berbagi tugas akan mengembangkan rasa kerjasama tim antar ibu dan ayah.
Selain itu, jika ibu cukup istirahat, kecil kemungkinan ibu akan mengalami kecemasan dan depresi, hal ini juga akan membantu untuk menghadapi tantangan selanjutnya nanti.
Minta dukungan orang lain
Seorang ibu seringkali ingin menjadi sempurna, akan tetapi tidak ada orang tua yang sempurna dan ibu tidak bisa melakukannya sendirian.
Jika ibu merasa kesulitan, bicaralah dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya. Penting menyadari bahwa ibu tidak sendirian dan memiliki banyak cinta serta dukungan dari orang-orang di sekitar.
Jangan ragu juga untuk meminta bantuan terkait dengan pekerjaan rumah tangga, karena pasca melahirkan ibu harus banyak beristirahat.
Namun, jika ibu perlu dukungan lebih di luar dari teman atau keluarga, segeralah menghubungi ahli atau bantuan professional.
Meminta bantuan tidak membuat ibu lemah, tapi menjadikan ibu orang tua yang kuat dengan mental yang sehat.
Melatih Self Talk yang positif
Bagi seorang yang baru pertama kali menjadi ibu, tak jarang akan merasa ragu pada diri sendiri, tapi berhati-hatilah dengan cara berbicara kepada diri sendiri.
Wajar dengan peranan baru itu, timbul ketidakpastian dan banyak pertanyaan. Namun, jangan biarkan keraguan itu membuat ibu merasa telah menjadi orang tua yang buruk.
Tanpa ibu sadari, bisa saja ibu malah membatasi potensi diri karena terlalu fokus dengan hal buruk saja. Latihlah self talk yang positif sepanjang hari untuk menghilangkan pandangan negatif.
Gunakan pagi hari sebagai momen motivasi, dengan mengatakan “Saya baik-baik saja” atau “Saya Bahagia karena….”