Hampir setiap orang memiliki trauma terhadap suatu hal, mengalami trauma di masa kecil dapat menyebabkan inner child seseorang terluka.
Sayang tidak semua orang bisa menyadari tanda jika inner child mereka terluka atau bahkan ada yang hanya mengubur rasa sakitnya.
Baca Juga: Suka Menganiaya Hewan, Tanda Bahwa Kesehatan Mental Terganggu? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini!
Rasa sakit yang terkubur justru dapat mengganggu kesehatan mental atau kehidupan di masa dewasa.
Menyembuhkan trauma masa kecil bukanlah hal yang mudah, simak ulasan berikut ini untuk membantu individu mengatasi luka masa kecil.
1. Rasa Optimisme yang Kuat
Memupuk rasa optimisme dapat membuat seseorang merasa yakin bahwa masalah akan membaik dengan terus berusaha untuk menyelesaikannya.
Individu dapat memilih untuk tetap fokus pada hal-hal yang positif dalam hidup, meskipun terasa sulit.
Rasa optimisme ini dapat diperbaharui setiap hari dengan memberikan afirmasi positif seperti, “Saya tidak akan kalah dengan masa lalu.”
2. Meningkatkan Kesadaran
Individu yang mengalami trauma masa kecil dapat meningkatkan kesadaran bahwa di dunia ini ada hal yang terjadi di luar kendali manusia.
Cari ini akan membuat individu lebih mudah untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan.
Dengan demikian, akan lebih mudah untuk menghadapi segala bentuk ketidakpastian dalam hidup.
3. Menyadari Ketahanan Diri
Artikel Selanjutnya
Cerpen Psikologi Kesehatan Mental: Demi Mempertahankan Berat Badan, Rinjani Mengalami Bulimia
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Sumber: Psychology Today
Tags
Artikel Terkait
-
Cerpen Psikologi Kesehatan Mental: Demi Mempertahankan Berat Badan, Rinjani Mengalami Bulimia
-
Muslimah Wajib Tahu: 3 Hewan Peliharaan ini Bantu Menjaga Kesehatan Mental, Nomor 2 Menenangkan Pikiran
-
GERD Anxiety: Penyakit Asam Lambung Kronis yang Timbul Akibat Gangguan Kesehatan Mental dan perlu Diwaspadai
-
Bukan Hanya Karena Tertutup Hijab, Ternyata Ketombe Pertanda Muslimah Alami Gangguan Kesehatan Mental
-
Cerpen Bersambung Tema Kesehatan Mental: Ada Luka Dibalik Senyuman Manis di Wajahmu (Bagian 1)