Strategi Pengembangan Diri: Panduan Praktis Mengendalikan Amarah untuk Mencapai Ketenangan Batin

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 07:40 WIB
Ilustrasi dikuasai amarah yang menghambat pengembangan diri ((Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Pexels/RDNE Stock project))
Ilustrasi dikuasai amarah yang menghambat pengembangan diri ((Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Pexels/RDNE Stock project))

Baca Juga: Waspada! Stress atau Gangguan Kesehatan Mental Ternyata Dapat Memicu Penyakit Eksim, Simak Cara Pencegahannya

Pikiran dapat memengaruhi pola perilaku seseorang, maka ketika kamu marah dan membiarkan pikiran negatif menari-nari di kepalamu rasa marah justru semakin menjadi. 

Hal ini tentu dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain karena amarah yang tidak terkendali. 

Oleh karena itu ketika emosi sedang tersulut cobalah untuk mengubah pola pikir ke hal yang lebih positif, karena logika bisa mengalahkan amarah. 

3. Memecahkan Masalah

Terkadang kemarahan justru bersumber dari masalah-masalah yang belum bisa terselesaikan. 

Baca Juga: Inilah Manfaat Ikut Program Guru Penggerak: Mulai Pengembangan Diri hingga Syarat untuk Jadi Kepsek!

Perlahan rasa frustasi ikut muncul karena masalah yang telah berlangsung lama belum juga menemukan jalan keluar. 

Menyikapi hal ini kamu bisa memberikan komitmen terbaik dan mengatur strategi serta mengecek kembali kemajuanmu. 

Namun, jangan menghukum atau menyalahkan diri sendiri ketika terbentur dengan hal-hal yang tidak diinginkan. 

Dengan demikian, kamu akan memiliki tingkat kesabaran dalam menghadapi masalah sekalipun sulit terselesaikan. 

4. Mengkomunikasikan Amarah

Bicarakanlah dengan jelas dan terbuka mengenal sebab yang membuat kamu marah. 

Ungkapkan dengan cara yang baik tanpa harus menyerang atau merendahkan orang lain. 

Baca Juga: Sering Mengolok Olok Anak Saat Menangis? Segera Hentikan Karena Berdampak Pada Kesehatan Mental

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: American Psychological Association 

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X