pendidikan

Sering Mengolok Olok Anak Saat Menangis? Segera Hentikan Karena Berdampak Pada Kesehatan Mental

Sabtu, 19 Agustus 2023 | 17:59 WIB
Ilustrasi orang tua mengolok hingga anak menangis (GENMUSLIM.id/dok: Freepik)
GENMUSLIM.id - Bagi para orang tua, tingkah anak-anak memang selalu menggemaskan, termasuk saat melihat anak menangis. 
 
Seringkali saat sedang bermain dengan orang tua, tiba-tiba anak menangis karena merasa tak nyaman dengan gurauan orang tuanya. 
 
Terkadang, melihat anak menangis saat bercanda menjadi momen menggemaskan di mata orang tua, alih-alih menenangkan tangisan anak, justru semakin mengooloknya karena terlihat begitu lucu dan menggemaskan. 
 
Saat orang tua merasa masalah yang anak alami ini tidak valid, mungkin hal ini terjadi karena merasa tidak sebanding dengan apa yang orang tua pernah alami. 
 
 
"Ah, gitu aja kok nangis."
 
"Ah, masa gitu aja gak bisa?"  
 
Selain ucapan tersebut, banyak ucapan lain yang bukannya memotivasi anak justru memprovokasi dan mengolok olok anak dan tentunya melukai hati mereka. 
 
Kalimat-kalimat merendahkan tersebut ternyata memberikan dampak yang tidak sepele. 
 
Memilih memberikan distraksi atau mengolok olok anak artinya tidak mau berurusan dengan emosi dengan mengolok olok atau menyuruh mereka diam sama saja dengan tidak menganggap apa yang dirasakan anak itu penting. 
 
Bermain atau bercanda dengan anak itu sangat diperlukan tumbuh kembang mereka, namun orang tua juga harusnya paham bahwa bercanda yang baik tidak harus membuat luka di hati anak. 
 
Padahal anak adalah manusia yang perasaan dan pendapatnya juga harus dihargai agar saat mereka dewasa, mereka mempunyai kesehatan mental yang baik.
 
 
Dikutip Genmuslim dari Instagram @vijiclinic pada 18 Agustus 2023 bahwa jika anak tidak pernah divalidasi perasaannya atau dialihkan dengan hadiah, tontonan, atau iming-iming lainnya, atau bahkan dilarang mengekspresikan apa gejolak emosi yang sedang dirasakannya, maka anak akan timbuh menjadi pribadi yang penuh dengan ketidakpastian. 
 
Saat dewasa, anak akan merasa ragu dengan pilihan dan tindakannya sehingga berujung pada ketidakpuasan pada diri sendiri. 
 
Selain itu, anak juga akan terganggu akademiknya dan parahnya anak akan menolak membangun hubungan dengan siapa pun, termasuk orang tuanya. 
 
Sebab, ia tidak tahu bagaimana meluapkannya dan memilih menekan emosinya sehingga ketika berada di dekat orang tua anak akan merasa cemas dan tidak aman.
 
 
Jadi, setelah orang tua menyadari saat anak menangis apalagi karena gurauan orang tuanya, segera validasi perasaan anak, bukan dipertanyakan sebabnya. 
 
Dengan menghormati apa yang anak rasakan, sebenarnya orang tua sedang memgajarkan bahwa anak mempunyai kendali penuh atas tubuhnya.***
 
Sobat muslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari Genmuslim.id? Ayo gabung di grup telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. langkah pertama instal aplikasi telegram di ponsel.
 
 

Tags

Terkini