Cerita kesedihan Mughits itu pun sampai pada Rasulullah, dengan kelembutan hatinya Nabi pun turut membantu mereka.
Disarankan oleh Rasulullah agar Barirah kembali pada Mughits, karena Nabi merasa iba dengan keadaan Mughits.
Dengan keindahan hati Barirah, bertanya kembali dirinya pada Nabi, apakah saran itu termasuk perintah untuk nya. Sebagai seorang yang taat, tidak maungkin perempuan sholihah itu menolak jika memang hal tersebut adalah perintah.
Rasulullah tidak mengatakan bahwa itu adalah perintah, dan dengan yakin ternyata Barirah tidak menginginkan untuk kembali dengan mantan suaminya. Tentu saja hal itu sangat melukai hati Mughits.
Dalam hal ini, makhluk mulia yakni Rasulullah tidak bisa berbuat apapun, sebab Nabi sangat paham bahwa hati sudah ada di luar kendali Manusia.
“Para ulama dari hadits Mughits dan Barirah ini ada beberapa pelajaran”. Ujar Ustadz Hanan Attaki.
Berikut merupakan teladan baik dari kisah cinta Mughits dan Barirah:
Ta’aruf Nabi kepada Orang yang Jatuh Cinta
Tergeraknya hati Rasulullah untuk membantu Mughits, menunjukkan bahwa Nabi memiliki rasa empati kepada orang yang sedang merasakan jatuh cinta.
Baca Juga: Nasihat dari Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Ini Penting untuk Rumah Tangga Yang Sedang Bermasalah
“Bahkan Nabi membela Mughits dengan dirinya sendiri gitu, berusaha untuk membela dia tanpa menyuruh sahabat.” Tutur Ustadz berpeci hitam tersebut dalam podcast.
Maka, hendaknya bersikap tenang ketika sedang merasakan jatuh cinta, karena Rasulullah saja peduli terhadap apa yang sedang kita rasakan.
Menyadari Semua Dalam Kendali Allah
“Nabi tidak melarang Mughits jatuh cinta kepada Barirah atau masih cinta kepada Barirah, padahal mereka sudah cerai”. Jelas Ustadz Hanan Attaki.