Hal ini menunjukkan bahwa perasaan cinta memang benar-benar ada diluar kendali manusia, maka sebagai hamba bersabar akan takdir adalah sesuatu yang harus dilakukan, termasuk menerima cinta meskipun bahagia atau tidak.
Perasaan Tidak Bisa Dipaksakan
Mendengar jawaban Barirah, Rasulullah tidak memaksakan kehendak untuk meminta wanita sholihah itu pada Mughits.
Disini bisa dipelajari bahwa, cinta yang ada dalam diri seseorang tidak bisa dipaksa untuk mendapatkan balasan yang sama.
Menerima Segala Takdir dengan Sabar
Dalam kondisi kecewa, Mughits selalu mengikuti Barirah dengan diam dan deraian air mata. Hal itu dilakukan dengan sabar dan menerima.
“Nabi itu paham, Mughits kalau punya pilihan pasti tidak mau terus-terusan ingat Barirah, pengen move on, tapi namanya hati itu diluar kontrol kita, sehingga Nabi paham itu”. Jelasnya.
Disini Rasulullah mengajarkan bahwa tidak ada hal hebat kecuali menerima segala takdir, meskipun terkadang takdir itu tidak sesuai dengan yang kita mau. ***