GENMUSLIM.id - Dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, niat dan keikhlasan dalam beramal sangatlah penting. Amalan yang dilakukan dengan niat yang tulus semata-mata karena Allah akan mendapatkan balasan yang baik.
Namun, menceritakan amalan kita atau pamer bisa merusak keikhlasan tersebut, bahkan menghapuskan pahala amalan yang dikerjakan.
Memamerkan amalan adalah perilaku yang sering kali muncul ketika seseorang merasa bangga dengan kebaikan yang telah dilakukannya.
Misalnya, jika seseorang melakukan ibadah atau amal kebaikan, kemudian ia menceritakannya kepada orang lain dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dan memuji, ini adalah riya.
Padahal, dalam Islam, amalan yang dilakukan hanya untuk mendapatkan pujian manusia tidak bernilai di sisi Allah.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube DzulqarnainMS, pada Selasa, 30 Juli 2024, ust Dzulqarnain Muhammad Sunusi menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an.
Allah berfirman bahwa setiap amalan yang dilakukan harus dilandasi dengan niat yang ikhlas.
Niat yang murni hanya untuk mendapatkan ridha Allah, bukan untuk mencari pengakuan dari manusia.
Ketika seseorang memamerkan amalan yang telah dilakukannya, hal itu bisa mengarah pada riya, yaitu sikap memperlihatkan ibadah dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Riya adalah penyakit hati yang sangat berbahaya dalam agama. Seorang muslim yang terjerumus dalam riya akan merusak nilai dan keutamaan dari amalan yang dilakukannya.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk selalu menjaga keikhlasan dalam setiap ibadah yang dilakukannya.
Dalam hal ini, Dzulqarnain Muhammad Sunusi mengingatkan kita tentang pentingnya membenahi niat dan menghindari sikap riya.