GENMUSLIM.id - Malam satu suro bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia terkenal dengan kesan mistis.
Seolah-olah malam tersebut memiliki nuansa horror yang menyeramkan.
Bahkan beberapa sineas Indonesia pun selalu mengidentikkan malam pergantian tahun ini dengan suasana dan cerita yang mengerikan.
Sebuat saja film Malam Satu Suro (1988) yang dibintangi oleh Suzanna. Dan yang terbaru adalah film Sengkolo: Malam Satu Suro (2024) yang dirilis pada 20 Juni 2024 lalu.
Mengapa malam satu suro ini identik dengan hal-hal yang menyeramkan, tidak ada jawaban pasti tentang asal-usulnya.
Semua hanya berupa mitos yang awalnya berkembang di masyarakat Jawa.
Ada anggapan mengapa malam ini dikeramatkan ialah karena pintu-pintu alam gaib dipercaya terbuka lebar sehingga roh-roh para leluhur datang ke dunia untuk memberikan perlindungan.
Selain itu, mereka juga menganggap malam ini memiliki nilai spiritual yang tinggi.
Yaitu malam dimana harapan besar untuk kebaikan dipancangkan di tahun yang baru ini.
Baca Juga: 7 Ide Variasi Menu Box Simpel dan Sehat untuk Bekal Sehari-hari yang Lezat, Praktis, dan Bergizi
Jika dilihat dari fakta sejarah, malam satu suro ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Sultan Agung untuk menggabungkan Kalender Saka dengan Kalender Hijriah di masa pemerintahannya pada tahun 1613-1645.
Kata Suro sendiri berasal dari bahasa Arab ‘Asyura’ yang berarti kesepuluh.
Hal ini merujuk kepada tanggal 10 Muharram dimana umat Islam dianjurkan untuk berpuasa.