GENMUSLIM.id – Dalam perjalanan spiritual orang beriman, terdapat sebuah pemandangan luar biasa yang seperti pohon yang kokoh tumbuh di dalam hati mereka, pohon ini bukanlah tumbuhan biasa, tetapi sebuah metafora yang disebut "Kalimat Thayyibah".
Kalimat Thayyibah adalah inti dari keimanan, sebuah pondasi kuat yang menjulang tinggi seperti pohon yang berakar dalam hati orang beriman.
Kita akan menjelajahi makna dan keindahan dari Kalimat Thayyibah serta bagaimana ia merentang hingga mencapai langit-langit spiritual orang beriman.
Mari kita menyelami kedalaman keimanan dan pesona Kalimat Thayyibah yang memenuhi hati para pencari kebenaran.
Alquran menjelaskan bahwa kalimah thayyibah seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya menjulang ke langit, dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Sayyidina lbnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma menjelaskan apa itu kalimat thayyibah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah thayyibah (perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit, dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran. (Adapun) perumpamaan kalimah khabisah seperti pohon yang buruk, akar-akarnya telah dicabut dari permukaan bumi, (dan) tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. (QS Ibrahim Ayat 24-26).
Sayyidina lbnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata, "Kalimah thayyibah yang dimaksud di dalam ayat di atas adalah kalimah syahadat Asyhadu Allaa ilaaha illallah."
Akarnya berada di hati orang-orang beriman dan cabangnya menjulang ke langit, sehingga amalan seorang mukmin itu sampai ke langit.
Sedangkan yang dimaksud kalimah yang buruk adalah syirik. Dengan syirik, tidak ada suatu amalan pun yang akan diterima.
Di dalam riwayat lain, Sayyidina lbnu Abbas berkata, "Maksud memberikan buahnya setiap waktu adalah mengingat Allah SWT setiap waktu, siang dan malam."