khazanah

Mengenal Ulama Besar Bernama Imam Muslim Penyusun Salah Satu Kitab Sahihain, Sahih Muslim

Minggu, 3 September 2023 | 09:30 WIB
Ilustrasi Imam Muslim penyusun kitab sahih yakni Sahih Muslim ( GENMUSLIM.id/dok:bincangsyariah.com)

GENMUSLIM.id- Siapa yang tak mengenal kitab as-Sahihai, dua kitab hadis paling sahih yang dijadikan rujukan setelah Al Quran, kitab tersebut adalah Sahih Bukhari karya Imam Bukhari, dan Sahih Muslim karya Imam Muslim?

Keduanya merupakan kitab yang berisi hadis-hadis pilihan dan yang paling sahih setelah melalui proses penelitian dan penyeleksian yang cukup ketat, demikian yang dilakukan oleh Imam Muslim penyusun kitab Sahih Muslim.

Sahih Muslim yang disusun oleh Imam Muslim telah di akui oleh para ulama sebagai kitab hadis yang sahih sebagaimana Sahih Bukhari.

Oleh sebab itu, penting sekali umat muslim mengetahui sosok dibalik kitab hadis yang istimewa dan menjadi rujukan ini, saatnya mengenal lebih dekat sosok Imam Muslim penyusun kitab Sahih Muslim.

Baca Juga: Baznas Buka Beasiswa Riset 2023 untuk Mahasiswa Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf, Simak Persyaratannya

Dikutip GENMUSLIM.id dari buku Studi Kitab Hadis karya Dosen tafsir Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta menjelaskan secara detail sosok Imam Muslim.

Nama lengkap Imam Muslim adalah Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-naisaburi, beliau dinisbatkan kepada Naisaburi karena dilahirkan di Naisabur sebuah kota kecil di Iran bagian timur laut.

Beliau juga dinisbatkan kepada nenek moyangnya atau kabilahnya yaitu Qusyair bin Ka’ab bin Rabi’ah bin Sa’sa’ah suatu keluarga bangsawan besar, ia dilahirkan pada tahun 204 H.

Imam Muslim belajar hadis mulai usia kurang lebih 12 tahun yaitu pada 218 H, sejak itu beliau sangat serius dalam mempelajari dan mencari hadis.

Baca Juga: Peran Filsafat dalam Pendidikan: Membangun Landasan Mendidik yang Mendalam dan Memperkuat Nilai Pendidikan

Pada masanya beliau terkenal sebagai ulama yang gemar bepergian melawat ke berbagai daerah atau negara untuk mencari hadis, beliau pernah pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir, dan tempat-tempat lainnya.

Beliau pernah ke kota Khurasan untuk belajar hadis kepada Yahya bin Yahya dan Ishaq bin Rahawaih dan lain-lain, ke Roy untuk belajar hadis kepada Muhammad bin Mahran, Abu Gasan dan lain-lain, ke Irak untuk belajar hadis kepada Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Maslamah dan lain-lain.

Ke Hijaz untuk belajar hadis kepada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas’ab, dan pernah ke Mesir untuk belajar hadis kepada ‘Amr bin Sawad, Harmalah bin Yahya dan kepada para ulama ahli hadis lainnya.

Ia pun pernah berkali-kali mengunjungi kota Baghdad dan berguru kepada sejumlah ulama hadis senior, ketika Imam Bukhari datang ke kota ini pun, ia aktif sekali menghadiri majlisnya dan menimba banyak hadis dari al-Bukhari serta mengikuti jejaknya.

Halaman:

Tags

Terkini