GENMUSLIM.id - KH Raden Asad Syamsul Arifin adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiyah Sukorejo, Situbondo dan sekaligus sebagai wasilah berdirinya Nahdhatul Ulama.
KH Raden Asad Syamsul Arifin adalah Ulama besar sekaligus tokoh Nahdhatul Ulama dengan jabatan Musytasar Pengurus Besar Nahdhatul Ulama hingga akhir hayatnya.
Dikutip Genmuslim.id dari nu.or.id dan laduni.co pada Senin, 14 Agustus 2023 KH Raden Asad Syamsul Arifin dilahirkan di perkampungan Syiib Ali dekat Masjidil Haram, Mekkah pada tahun 1897 M, ketika kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji dan bermukim disana untuk memperdalam ilmu Agama.
Kedua orang tua KH Raden Asad Syamsul Arifin yang bernama Raden Ibrahim dan Siti Maimunah berasal dari Pondok Pesantren Kenmbang Kuning Pamekasan Madura.
Pada usia enam tahun, KH Raden Asad Syamsul Arifin dibawa orang tuanya pulang ke Pamekasan dan tinggal di Pondok Pesantren Kembang Kuning.
Pada tahun 1908, KH Raden Asad Syamsul Arifin dan Ayahnya hijrah ke Sukorejo Situbondo beserta Santri dari Madura membabat Alas untuk mendirikan Pondok.
Pengembaraan KH Raden Asad Syamsul Arifin dalam menuntut ilmu dimulai dari Pondok Pesantren Banyuanyar selama tiga tahun yang ketika itu diasuh oleh KH. Abdul Majid dan KH. Abdul Hamid.
Setelah itu, KH Raden Asad Syamsul Arifin melanjutkan pengembaraan menuntut ilmu keberbagai pondok yang berada di Madura dan Jawa, antara lain: Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo, Pondok Pesantren An-Nuqayah Sumenep, Pondok Pesantren Kedemangan Bangkalan dan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.
Dikisahkan, ketika KH Raden Asad Syamsul Arifin remaja mondok di pesantrennya KH Kholil Bangkalan ada sesuatu cerita yang masyhur dikalangan kaum nahdhiyin sampai sekarang.
Salah satu cerita mengenai awal pendirian Jamiyah Nahdhatul Ulama tidak lepas dari peran KH Raden Asad Syamsul Arifin.
Ia menjadi wasilah (perantara) Ketika KH Hasyim Asyari meminta restu kepada gurunya, KH. Kholil untuk mendirikan Jamiyah Nahdhatul Ulama.