GENMUSLIM.id – Seorang pemuda berinisial RAR (23) mengakhiri nyawa ibu kandung, SW (43), di kediaman mereka di Jalan Takong, Depok, pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Pemuda tersebut mengakui bahwa tindakannya dipicu oleh rasa sakit hati yang muncul akibat perkataan yang diucapkan oleh kedua orang tuanya, yang akhirnya membawanya melakukan tindakan kekerasan hingga pembunuhan.
Pada sebuah konferensi pers di Mapolsek Cimanggis pada Jumat, 11 Agustus 2023 pemuda tersebut mengungkapkan, " Saya menaruh sakit hati, saya menaruh kebencian. Saya setiap harinya menangis, tapi harus pura-pura kuat. "
Pemicu dari sakit hati ini adalah kata-kata yang terlontar dari orang tuanya, "Elo tuh dari lahir sampai gede coba sebutin satu saja apa yang membuat orang tua mu bangga?”
Ucapan tersebut menggugah emosinya dan pada akhirnya mendorongnya untuk mengambil tindakan mengerikan tersebut.
Namun, selain marah atas perkataan tersebut, pemuda ini juga telah lama merasa frustrasi terkait dengan masalah finansial dalam perusahaan orang tuanya.
Orang tuanya menganggap bahwa ia kurang transparan dalam menyampaikan laporan keuangan.
Walau begitu, tentunya tindakan tersebut jelas bertentangan dengan ajaran Islam.
Islam mengajarkan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan bijaksana, dan tidak pernah membenarkan tindakan kekerasan terhadap orang tua atau siapa pun.
Sakit hati tidak boleh dijadikan alasan untuk melanggar hukum dan norma agama.
Islam mendorong umatnya untuk mengendalikan amarah, memaafkan, dan mencari solusi yang baik dalam mengatasi konflik.
Pengendalian amarah adalah bagian penting dari ajaran agama yang ditunjukkan oleh Rasulullah.
Dalam Islam, pengendalian amarah dianggap sebagai tanda kekuatan jiwa dan karakter yang baik.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Orang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat. Namun orang yang kuat adalah yang bisa mengontrol pribadinya ketika marah.” (HR Bukhari)