Kisah KH Raden Asad Syamsul Arifin Sebagai Wasilah Terhadap Berdirinya Jamiyah Nahdhatul Ulama

Photo Author
- Senin, 14 Agustus 2023 | 10:45 WIB
Foto KH Raden Asad Syamsul Arifin ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: instagram kodesantrimedia))
Foto KH Raden Asad Syamsul Arifin ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: instagram kodesantrimedia))

GENMUSLIM.id - KH Raden Asad Syamsul Arifin adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiyah Sukorejo, Situbondo dan sekaligus sebagai wasilah berdirinya Nahdhatul Ulama.

KH Raden Asad Syamsul Arifin adalah Ulama besar sekaligus tokoh  Nahdhatul Ulama dengan jabatan Musytasar Pengurus Besar Nahdhatul Ulama hingga akhir hayatnya.

Dikutip Genmuslim.id dari nu.or.id dan laduni.co pada Senin, 14 Agustus 2023 KH Raden Asad Syamsul Arifin dilahirkan di perkampungan Syiib Ali dekat Masjidil Haram, Mekkah pada tahun 1897 M, ketika kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji dan bermukim disana untuk memperdalam ilmu Agama.

Baca Juga: Imam Syafi'i, Ulama Besar dalam Sejarah Peradaban Islam yang Kisahnya Sangat Mengharukan, Simak Kisahnya!

Kedua orang tua KH Raden Asad Syamsul Arifin yang bernama Raden Ibrahim dan Siti Maimunah berasal dari Pondok Pesantren Kenmbang Kuning Pamekasan Madura.

Pada usia enam tahun, KH Raden Asad Syamsul Arifin dibawa orang tuanya pulang ke Pamekasan dan tinggal di Pondok Pesantren Kembang Kuning.

Pada tahun 1908, KH Raden Asad Syamsul Arifin dan Ayahnya hijrah ke Sukorejo Situbondo beserta Santri dari Madura membabat Alas untuk mendirikan Pondok.

Pengembaraan KH Raden Asad Syamsul Arifin dalam menuntut ilmu dimulai dari Pondok Pesantren Banyuanyar selama tiga tahun yang ketika itu diasuh oleh KH. Abdul Majid dan KH. Abdul Hamid.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: KH Bisri Musthofa Seorang Singa Podium dan Penulis Produktif dengan Bermacam Disiplin Ilmu

Setelah itu, KH Raden Asad Syamsul Arifin melanjutkan pengembaraan menuntut ilmu keberbagai pondok yang berada di Madura dan Jawa, antara lain: Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo, Pondok Pesantren An-Nuqayah Sumenep, Pondok Pesantren Kedemangan Bangkalan dan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.

Dikisahkan, ketika KH Raden Asad Syamsul Arifin remaja mondok di pesantrennya KH Kholil Bangkalan ada sesuatu cerita yang masyhur dikalangan kaum nahdhiyin sampai sekarang.

Salah satu cerita mengenai awal pendirian Jamiyah Nahdhatul Ulama tidak lepas dari peran KH Raden Asad Syamsul Arifin.

Ia menjadi wasilah (perantara) Ketika KH Hasyim Asyari meminta restu kepada gurunya, KH. Kholil untuk mendirikan Jamiyah Nahdhatul Ulama.

Baca Juga: Pemuda di Depok Bunuh ibu kandung karena Mengaku Sakit Hati, Begini Cara Mengendalikan Amarah dalam Islam

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X