khazanah

Sempat Booming Konten Prank di Media Sosial, Ternyata Begini Islam Mengatur Etika dalam Bercanda

Minggu, 13 Agustus 2023 | 11:45 WIB
Ilustrasi konten prank, bercanda yang merugikan (GENMUSLIM.id/dok: Freepik.com/Kamran Aydinov)

GENMUSLIM.id- Prank sempat menjadi konten yang booming di media sosial, niatnya memang bercanda tapi banyak yang tak menduga bahwa urusannya bisa panjang.

Bahkan ada seorang selebriti yang sampai berurusan dengan polisi karena konten prank yang dianggap bercanda itu.

Tidak jarang pula, prank yang awalnya hanya sekadar untuk seru-seruan tapi justru malah menyinggung hati orang yang diajak bercanda, seperti kasus membagikan bantuan yang ternyata isinya sampah, lantas bagaimana Islam mengatur etika dalam bercanda?

Disarikan Genmuslim dari buku Semua Ada Saatnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang muslim dalam bercanda, tujuannya agar candaan itu benar-benar mendatangkan kebahagian bukan malah menimbulkan masalah.

Baca Juga: Melacak Jejak Kesehatan Mental: Jangan Sepelekan Stres! Mengenal 6 gejala Mental Breakdown

Pertama, canda tersebut tidak untuk menjatuhkan orang lain.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk saling menghormati dan menyayangi sesama, bahkan antara muslim yang satu dengan yang lain diibaratkan sebagai satu tubuh, jika yang satu sakit maka yang lain akan merasakannya.

Untuk itu, dalam bercanda kita juga harus menghindari gurauan yang akan menyakitu apalagi menjatuhkan martabat orang lain karenanya.

Kedua, tidak mengandung unsur dusta di dalamnya.

Baca Juga: Teka-teki Detak Jantung: Menggali Hobi Merajut dan Blogging untuk Mencapai Hidup Tenang dan Rileks

Rasulullah SAW juga bercanda, akan tetapi beliau hanya mengucapkan kebenaran, bahkan beliau bersabda:

“Aku adalah penjamin rumah di tengah surga, bagi orang yang meninggalkan dusta, meskipun bercanda ...” (Hadits Hasan Abu Dawud dalam Kitab Al Adab).

Rasulullah memperingatkan agar seseorang jangan berdusta hanya supaya orang disekelilingnya tertawa, beliau bersabda:

“Celakalah bagi orang yang bercerita sambil berdusta agar orang-orang (yang berada di sekelilingnya tertawa). Celakalah ia, celakalah ia.” (Hadits Hasan Abu Dawud dalam Kitab Al Adab).

Halaman:

Tags

Terkini