GENMUSLIM.id – Rabiah Al Adawiyah, seorang sufi perempuan terkemuka dari Basra, Irak, dikenal karena ajarannya tentang cinta Ilahi yang murni dan tak bersyarat.
Nama Rabiah Al Adawiyah terus menggema dalam sejarah Islam sebagai simbol pengabdian tulus kepada Tuhan.
Filosofi cinta Rabiah Al Adawiyah menginspirasi banyak orang untuk memahami ibadah sebagai jalan menuju hubungan spiritual yang mendalam dengan Sang Pencipta.
Dikutip GENMUSLIM dari Instagram @logika.filsuf, Kamis, 28 November 2024, lahir sekitar tahun 713 M, Rabiah berasal dari keluarga sederhana dan menjalani hidup dalam kesulitan sejak kecil.
Namun, kesederhanaan itu justru membentuk karakternya sebagai sosok yang teguh dalam keyakinan.
Ia dikenal tidak hanya karena ketakwaannya tetapi juga karena pemikirannya yang menekankan bahwa Tuhan harus dicintai tanpa pamrih.
Rabiah mengajarkan bahwa cinta kepada Tuhan tidak boleh dilandasi rasa takut akan neraka atau keinginan untuk surga.
Menurutnya, Tuhan layak dicintai hanya karena keberadaan-Nya. Pernyataan ini menegaskan filosofi cinta murni yang menjadi ciri khas ajarannya.
Sebagai sufi, Rabiah juga membedakan dengan jelas antara cinta duniawi dan cinta ilahi.
Baginya, cinta duniawi bersifat sementara dan terikat pada materi, sedangkan cinta ilahi bersifat abadi.
Semua bentuk cinta selain kepada Tuhan dianggapnya fana dan tidak membawa kebahagiaan sejati.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi yang Dipaksa Murtad Menjadi Nasrani: Inspirasi Memperkuat Keimanan
Rabiah meyakini bahwa cinta adalah jalan utama menuju persatuan dengan Tuhan. Dalam konsep tasawuf, hal ini disebut “fana,” di mana seseorang mencapai kehancuran ego dan merasakan kehadiran Tuhan secara penuh.