Buya Yahya: Ketulusan Persahabatan dan Hubungan Suami Istri Teruji di Saat Kesusahan, Bukan Kesenangan

Photo Author
- Rabu, 23 Oktober 2024 | 21:03 WIB
Buya Yahya menjelaskan meninggalkan pernikahan ketika kesulitan datang (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Buya Yahya)
Buya Yahya menjelaskan meninggalkan pernikahan ketika kesulitan datang (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Buya Yahya)

Ketika suami istri sama-sama lapar, saling bertahan, tersenyum meski dalam kesulitan, dan berjanji untuk tetap sabar dan menjauh dari yang haram, itulah momen yang lebih indah dan lebih berarti daripada kenangan saat-saat senang.

Buya Yahya menekankan bahwa kesusahan justru dapat menjadi kenangan paling berharga dalam suatu hubungan.

Suami istri yang saling mendukung dalam masa-masa sulit akan merasakan ikatan yang lebih dalam dan lebih kuat daripada mereka yang hanya menikmati kebahagiaan bersama.

Masa-masa sulit itulah yang akan selalu diingat sebagai momen kebersamaan yang tidak mudah dilupakan.

Baca Juga: Ceramah Buya Yahya Tentang Hidup Tanpa Agama Di Zaman Modern: Mencari Kebahagiaan Melalui Pelajaran

Dalam kajiannya, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa ujian ketulusan dalam persahabatan dapat dilihat dari apakah seseorang tetap setia dan mendekat di saat kesusahan.

Jika seseorang semakin mendekat ketika kita dalam keadaan sulit, itu menandakan ketulusan yang sejati dalam hubungan tersebut.

Melalui ajaran dan teladan Nabi Muhammad, kita diajarkan untuk selalu menunjukkan kasih sayang, kesabaran, dan ketulusan dalam setiap hubungan yang kita miliki. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: YouTube Buya Yahya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X