Kedua pandangan tersebut memiliki dasar masing-masing, dan sebagai umat Muslim, kita diharapkan untuk tetap menghormati perbedaan ini dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan hadis.
Perdebatan ini seharusnya menjadi ladang untuk lebih memahami dan memperdalam aqidah kita, bukan menjadi sumber perpecahan di tengah umat.
Dengan demikian, diskusi tentang tempat bagi Allah ini menjadi bagian penting dalam kajian aqidah, terutama terkait sifat-sifat Allah yang Maha Agung dan tidak bisa disamakan dengan makhluk-Nya.
Keyakinan bahwa Allah ada tanpa terikat oleh tempat adalah salah satu cara untuk memurnikan tauhid dan menjaga keagungan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hati setiap Muslim. ***