Artinya: “Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat, (yaitu) yang lalai terhadap salatnya,”
Lalai di sini bisa diartikan seperti salat yang asal-asalan, bermalas-malasan, tidak khusyuk, terburu-buru serta tidak memenuhi rukun, dan sebagainya.
Salah Satu Ciri Kemunafikan
Allah mengelompokkan diantara ciri-ciri yang jelas terhadap kemunafikan seseorang adalah dia yang malas terhadap salatnya.
Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 142.
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali.”
Baca Juga: Bukti Kesesatan Ustadz Khalid Basalamah? Ternyata Begini Keilmuan Seorang Doktor Lulusan Madinah
Putus Ikatan dengan Allah
Ustadz Hanan Attaki mengatakan bahwa salat adalah satu-satunya ikatan antara manusia dengan langit. Maka, jika kita meninggalkan salat, kita telah memutuskan ikatan dengan Sang Pencipta.
Beliau menambahkan bahwa bagaimana kita bisa meminta sesuatu kepada Allah jika kita memutus hubungan dengan-Nya.
Ulama memberi penjelasan bahwa satu-satunya ikatan hamba dengan tuhannya adalah salat.
Siapa yang meninggalkan salat dengan sengaja tanpa alasan yang dibolehkan oleh agama, berarti ia memutuskan ikatan dengan Allah SWT.
Ustadz Hanan Attaki berpesan untuk jangan putuskan Allah dengan meninggalkan salat, dan jika kita menjaga salat, maka Allah akan menjaga kita.***