GENMUSLIM.id - Ustadz Khalid Basalamah adalah salah satu ulama yang sering membahas berbagai hukum syariat, termasuk tentang hukum menyemir rambut.
Dalam sebuah ceramahnya, ia menjelaskan mengenai pelarangan menyemir rambut dengan warna hitam bagi umat Islam.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Khalid Basalamah Official pada Sabtu, 19 Oktober 2024, Menurut Ustadz Khalid Basalamah, menyemir rambut dengan warna hitam dilarang berdasarkan hadits yang shahih dari Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam
Di mana umat Islam dianjurkan untuk menyelisihi kaum Yahudi dan Nasrani, termasuk dalam masalah uban.
Hadits yang sering dikutip oleh Ustadz Khalid Basalamah terkait larangan menyemir rambut dengan warna hitam adalah riwayat dari Abu Dawud dan An-Nasa’i.
Baca Juga: Wajib Baca! Tips Parenting Saat Terlanjur Membentak Anak, Ini 5 Langkah yang Bisa Dilakukan Bunda!
Rasulullah bersabda, "Akan ada suatu kaum yang menyemir rambut mereka dengan warna hitam seperti tembolok merpati; mereka tidak akan mencium bau surga."
Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid menegaskan bahwa menyemir uban dengan warna hitam tidak hanya sekadar makruh, tetapi masuk dalam kategori dosa besar karena ada ancaman serius dari Nabi terkait hal ini.
Selanjutnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa umat Islam tetap diperbolehkan menyemir uban mereka, asalkan tidak dengan warna hitam.
Warna yang dianjurkan adalah merah atau kuning, seperti yang biasa digunakan pada zaman Rasulullah, yaitu menggunakan daun inai atau pacar.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, "Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyemir uban mereka, maka selisihilah mereka."
Ustadz Khalid juga menambahkan bahwa selain inai, umat Islam juga bisa menggunakan bahan alami lainnya seperti katam atau saffron yang dapat memberikan warna selain hitam.
Ustadz Khalid Basalamah juga mengingatkan bahwa menyemir uban dengan warna hitam dapat dianggap sebagai bentuk manipulasi umur, terutama jika seseorang melakukannya dengan niat untuk terlihat lebih muda atau menyembunyikan tanda-tanda penuaan.
Hal ini bertentangan dengan prinsip kejujuran dalam Islam, di mana setiap Muslim diharapkan untuk tampil apa adanya tanpa mengelabui orang lain.
