Artinya, setiap perkara yang diada-adakan itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Menghidupkan sunnah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Ketika umat mulai meninggalkan sunnah, orang-orang yang memegang teguh sunnah diibaratkan oleh Rasulullah sebagai "الغرباء", orang-orang yang beruntung.
Sahabat bertanya, "Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang berkomitmen menghidupkan sunnahku saat orang lain meninggalkannya."
Kaum muslimin, rahimakumullah. Rasulullah ﷺ telah meninggalkan kepada kita dua pusaka, yaitu Al-Qur'an dan sunnah.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Menjauhi Sifat Sombong Sebagaimana Iblis yang Suka Meremehkan Orang Lain
Beliau bersabda,
"تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه"
"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, selama kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya."
Adalah suatu kebohongan jika seseorang mengaku cinta kepada Rasulullah tetapi tidak mengikuti sunnahnya. Nabi bersabda,
"من أحبني فليستن بسنتي، ومن استن بسنتي كان معي في الجنة"
"Barangsiapa mencintaiku, maka hendaklah dia mengikuti sunnahku, dan barangsiapa mengikuti sunnahku, maka dia bersamaku di surga."
Kaum muslimin rahimakumullah, menjaga kemurnian sunnah tidak hanya berarti tidak menambah-nambah atau menguranginya, tetapi juga tidak menolak riwayat yang shahih dari Rasulullah ﷺ.
Ada kelompok yang hanya menerima riwayat dari Ahlul Bait, menolak hadis dari sahabat lain.
Ini adalah sikap yang menyimpang, karena menolak banyak sunnah Rasulullah yang diriwayatkan oleh para sahabat lainnya.
Sebaliknya, ada juga yang menolak riwayat Ahlul Bait. Padahal, baik sahabat maupun Ahlul Bait adalah pewaris langsung ilmu Rasulullah.