Pentingnya Menahan Amarah dan Memaafkan! Buya Yahya: Salah Satu Pintunya Orang yang Bertakwa!

Photo Author
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 07:20 WIB
Pentingnya Menahan Amarah dan Mudah Memaafkan! Buya Yahya: Pintunya Orang yang Bertakwa!  (Foto: Genmuslim.id/ dok: Youtube Buya Yahya official)
Pentingnya Menahan Amarah dan Mudah Memaafkan! Buya Yahya: Pintunya Orang yang Bertakwa! (Foto: Genmuslim.id/ dok: Youtube Buya Yahya official)

GENMUSLIM.idMarah merupakan salah satu emosi dari seseorang yang muncul karena peristiwa yang menyakiti dirinya atau sesuatu yang tidak diinginkannya.

Penting bagi setiap individu untuk dapat mengendalikan rasa amarah ini dengan mengontrol emosinya dan memaafkan.

Dilansir  oleh GENMUSLIM dari Instagram @cahayaislamid, Rabu 2 Oktober 2024, Buya Yahya menegaskan bahwa amarah dapat mendatangkan bencana bagi seseorang  jika ia tidak dapat mengendalikannya.

“Disaat marah kepada seseorang, berbuat baik serta mendoakannya akan dapat meredakan amarah kita.dan memaafkan orang tersebut karena mereka juga umatnya Rasulullah SAW.” Kata Buya Yahya.

Baca Juga: Ibarat Berguru Dengan Setan, Buya Yahya Hingga Imam Ghazali Mengingatkan Pentingnya Mengingat Guru

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 134, “Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan marahnya serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”

Dikutip oleh GENMUSLIM dari Youtube  Al Bahjah TV, Rabu 2 Oktober 2024 Buya Yahya dalam kajiannya yang lain juga mengatakan kata Nabi SAW kalau sudah datang amarah, hendaknya berwudhu karena amarah itu dari syaitan.

“Kalau kata Imam Al Ghazali, kalau kamu lagi marah, kamu berkaca, melihat sendiri bentuk mukamu. Orang yang marah itu jadi jelek secara dhohir. Karena marah merupakan ajakan syaitan.” Jelas Buya Yahya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Menghindari Suuzhan untuk Membangun Kehidupan yang Harmonis dengan Tetangga

“Bukan berarti semua marah itu tidak boleh, marah yang dipantau secara syariat agama serta dibimbing dengan wahyu dan akal maka akan menjadi sifat mulia yaitu syaja’ah atau berani berperang.”

Kalau pribadi kita diganggu orang maka bersabarlah, tetapi jika hukum Allah yang diganggu barulah kamu marah.

Kuncinya ialah jihad nafs, yaitu memerangi diri agar tidak mudah dendam kepada saudara karena urusan pribadi. Dan tidak menindaklanjuti amarah menjadi perbuatan yang merugikan oranglain atau mungkin diri sendiri.

Baca Juga: Viral Lagi! Ustadz Adi Hidayat Samakan Alquran dengan Bible? Begini Tanggapan Ustadz Mujiman dari Muhammadiyah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Instagram @cahayaislamid, Youtube Al Bahjah TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X