6 Alasan Melaksanakan Sholat Tahajud, Emangnya Penting Banget? Yang Ngaku Umat Islam, Mesti Baca Ini!

Photo Author
- Senin, 5 Agustus 2024 | 12:40 WIB
6 alasan melaksanakan sholat tahajud (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Canva/Wulantri Septiningrum)
6 alasan melaksanakan sholat tahajud (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Canva/Wulantri Septiningrum)

Namun dengan sholat tahajud, malam hari seorang hamba menjadi berharga juga karena waktu tersebut diisi dengan beribadah kepada Allah SWT.

Baca Juga: Dukungan AS terhadap Israel Hanya Sekadar Kepentingan Pribadi? Elias Khoury: Dalam Beberapa Tahun Terakhir…

5. Kesempatan memasuki pintu langit

Pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir Ra, Nabi Muhammad SAW, bersabda:

“Sesungguhnya, pada malam hari itu ada suatu saat apabila seorang muslim tepat saat itu memohon kebaikan kepada Allah dalam urusan dunia dan akhirat, niscaya Allah akan memberinya. Demikianlah itu ada di setiap malam.” (HR. Muslim)

Hadits di atas tidak menyebutkan secara khusus waktu yang tepat di malam hari untuk berdoa.

Hal itu mengisyaratkan bahwa seseorang harus berusaha menjaga dan memanfaatkan waktu malam dengan sebaik-baiknya untuk berdoa kepada Allah SWT.

Hal itu karena pintu-pintu langit dibuka oleh Allah SWT pada malam hari.

Dan saat itulah Dia turun ke langit dunia untuk mendengar dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

Orang-orang yang bangun di sepertiga malam terakhir adalah mereka yang memanfaatkan kesempatan itu.

6. Bukti cinta kepada Allah SWT

Cinta kepada Allah SWT merupakan puncak dari segala cinta yang harus diupayakan oleh hamba-Nya.

Sholat tahajud merupakan salah satu cara untuk membuktikan cinta kepada Allah SWT.

Melaksanakan sholat tahajud bukanlah hal yang mudah sebab ada pengorbanan yang harus dilakukan.

Seorang hamba yang berniat melaksanakannya harus melawan berbagai godaan, seperti rasa kantuk dan malas, udara malam yang dingin, empuk dan hangatnya kasur tempat berbaring, dan lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Buku Yuk Tahajjud karya Shinta Roihani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X