Mendapati anaknya terbunuh oleh sang istri, Raja sangat sedih dan memiliki ragam pertanyaan dalam lubuk hatinya.
Namun, raja tak berani bertanya dan meminta penjelasan dari dari sang istri mengingat persyaratan perjanjian yang ia harus penuhi.
Sehingga sang raja hanya bisa menahan beberapa pertanyaan yang berkecamuk dalam benaknya.
Beberapa tahun kemudian, istri raja Syarahil pun hamil lagi, 9 tahun setelahnya ia pun melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Balqis.
Beda dari sebelumnya, istri raja tidak membunuh putrinya, sang raja sangat senang melihat putrinya namun hatinya tampak gelisah.
Karena tidak tahan, raja menanyakan semua yang sudah dilakukan istrinya, ia menanyakan tentang kenapa dulu ia membunuh putranya,
Bukankah kelak sang putra akan meneruskan tahtanya?
Mendengar pertanyaan suaminya tersebut, istri sang raja pun menangis tersedu-sedu dan sangat hancur hatinya.
Karena dengan apa yang ditanyakan sang raja berarti jatuh talak dan sudah berakhir pernikahan mereka.
Kemudian istrinya berkata sambil menangis “Inikah balasan darimu? Aku membunuh putramu karenamu,
Sesungguhnya ayahku telah mencuri berita dari langit, ia mendengar malaikat mengatakan jikalau putramu sudah besar dia akan membunuhmu” jelasnya
“Ayahku juga mencuri berita dari langit tentang anak perempuanmu ini,
Dan mendengar banyak para malaikat yang memujinya serta banyak yang menggambarkan tentang kerajaannya” sambungnya
“Ini adalah perpisahan antara diriku dan dirimu” setelah itu istri sang raja tidak pernah terlihat lagi. ***