GENMUSLIM.id - Ajaran Islam saat ini sangat berkembang dengan mengikuti perkembangan zaman sesuai konteks pemahaman masyarakat elit maupun masyarakat bawahan kesehariannya.
Namun, sebagian besar menganggap bahwa islam yang dipahaminya meruapakan bentuk ajaran yang benar sesuai tuntutan Nabi Muhammad saw.
Akibatnya pemahaman berbeda-beda terpecah banyaknya bagian golongan yang sangat membingungkan.
Ada yang mengandalkan sunnah dan Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan sekaligus bahan ceramah menyebarkan islam di masyarakat.
Ada juga mempunyai pemhaman Aswaja untuk membenarkan ajaran islam murni di tengah kesalahapahaman umat memahami islam.
Alhasil ajaran Nabi Muhammad SAW menimbulkan multi penafsiran pemahaman yang dipahaminya selama ini. Hal ini yang sangat dikhawatirkan sekali mengingat budaya toleransi semakin berkurang.
Mereka lebih mengesampingkan toleransi islamnya sendiri sesuai golongan yang dianutnya. Lebih parahnya mengkafirkan golongan manapun selainnya tanpa adannya kejelasan mengenai islam.
Gimana kalau sudah fanatik terhadap agama? Seram juga ya gaes? Tentu orang-orang netral akan bersikap bodo amat dan memilih bahwa semua yang dianutnya adalah hal yang terbaik dibandingkan golongan lainnya.
Tentu sangat menghawatirkan mengingat zaman sudah canggih banget. Orang bisa menjelek-jelekkan golongan hanya dengan komentar di Instagram saja lo.
Maka perlu adannya pemahaman islam secara mendasar yang dijadikan pedoman agar tidak berbuat berlebihan dalam mempelajari islam. Salah satunya ajaran yang ditawarkan adalah Moderasi Beragama.
Annisa Choirunnisa mengaris bawahi moderasi beragama adalah memperbaiki perilaku seseorang beragama supaya tidak berlebihan serta berbuat adil.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Annisa Choirunnisa, Selasa, 16 Juli 2024 menerangkan bahwa sebaiknya umat islam menyadari oknum yang bebuat radikalisme adalah bentuk ketidakdilan dan merupakan ajaran yang merugikan bagi umat islam itu sendiri.