GENMUSLIM.id - Perkara hukum musik sebenarnya sudah dibahas dari zaman dahulu, dan berlansung sampai sekarang.
Dalam menjelaskan perkara hukum, maka para ulama dituntut jujur, untuk mengeluarkan fatwa berdasarkan ilmu fiqih Islam dan yang berkaitan dengannya.
Dikutip Genmuslim.id dari YouTube Sabilul Huda, Syaikh Abul Hasan Ali bin Jadullah, Kamis, 04 Juli 2024, Ada tiga pendapat utama di antara para ulama Islam mengenai masalah musik.
Musik dan Nyanyian itu berbeda, meskipun belakangan ada pembahasan kesamaan makna keduanya.
Padahal, dua hal tersebut sudah menjadi istilah yang berbeda, dan terdapat pula bantahan kuat bagi yang mengatakannya sama.
Baca Juga: Begini Tanggapan Ustadz Felix Siauw Tentang Polemik Hukum Musik dalam Islam, Halal atau Haram?
Biasanya kita hanya membicarakan dua dari tiga pendapat tersebut dan tidak menyebutkan yang ketiga.
- Pendapat pertama adalah bahwa musik haram.
Seorang ulama berpendapat bahwa musik tidak dihalalkan pada masa Nabi, kecuali gendang yang ditabuh pada saat pernikahan dan acara tertentu.
Pendapat ini juga didasarkan pada ijma' (kesepakatan), yang menyatakan bahwa selama 300 tahun pertama Islam, tidak ada yang membolehkan atau mengizinkan musik.
Yaitu, masa sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in, tidak ada dari mereka yang menghalalkan musik.
Seperti halnya Imam 4 Mazhab dan lebih dari 50 alim ulama yang sangat paham mengenai fiqih, mereka semua tidak ada yang menghalalkan musik, melainkan mengharamkannya.
Baca Juga: Begini Tanggapan Mengenai Hukum Musik Menurut Habib Husein Jafar Al Hadar : Kita Semua Punya Dalil
- Musik itu halal
Namun, datang belakangan seorang ulama bernama Ibn Hazm percaya bahwa musik halal.
Karena ia melihat hadits tentang alat musik di zaman Nabi itu dha'if semua.
