GENMUSLIM.id- Dikutip Genmuslim.id dari Buku Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyyah, Rabu, 03 Juli 2024, Tauhid, pengakuan atas keesaan Allah ‘Azza wa Jalla, menjadi landasan utama dalam keimanan seorang muslim.
Tanpa tauhid yang kokoh, bangunan keimanan seseorang akan rapuh dan mudah goyah. Hal ini ditegaskan oleh Imam Ibnu Taimiyyah dalam salah satu ucapannya yang terdapat di buku Kumpulan Fatwa, “Tauhid adalah pondasi keimanan.”
Mengapa tauhid menjadi pondasi keimanan? Tauhid menjadi pondasi keimanan karena ia merupakan inti dari risalah para nabi dan rasul.
Menerima tauhid berarti mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam sifat dan perbuatan-Nya.
Pengakuan ini menjadi pembeda utama antara Islam dan agama lain yang seringkali mempersamakan Allah dengan makhluk ciptaan-Nya.
Lalu beliau melanjutkan, “Tauhid merupakan ucapan yang membedakan antara penghuni surga dengan penghuni neraka.”
Di hari akhir, Allah akan menanyakan kepada hamba-Nya tentang tauhid mereka. Bagi mereka yang mengucapkan kalimat tauhid dengan ikhlas dan benar, mereka akan dimasukkan ke surga.
Surga adalah tempat kebahagiaan abadi, di mana mereka akan terbebas dari segala kesusahan dan menikmati kenikmatan tiada tara.
Sedangkan bagi mereka yang ingkar atau ragu terhadap tauhid, mereka akan dimasukkan ke neraka. Neraka adalah tempat azab yang pedih, di mana mereka akan merasakan siksaan yang tiada henti.
Kemudian beliau melanjutkan lagi, ”Dan dia merupakan alat untuk menebus surga.”
Mempelajari dan mengamalkan tauhid dengan benar dapat menjadi alat penebus surga. Dengan memahami keesaan Allah dan segala sifat-Nya, seorang muslim dapat meningkatkan keimanan dan ketaatannya kepada Allah.
Hal ini akan mengantarkan mereka kepada pahala yang besar dan menghapus dosa-dosa mereka. Pahala yang besar inilah yang menjadi kunci untuk memasuki surga.