Dari penelitian yang dilakukannya, terbukti bahwa hajar aswad bukanlah batuan yang berasal dari bumi, tetapi dari luar angkasa yang mirip meteor.
Namun komposisi kimia yang terkandung dalam hajar aswad berbeda dengan kandungan kimia pada meteor, hal tersebutlah yang membuat ilmuwan tersebut masuk Islam.
Seorang fisikawan sekaligus pengarang buku Sains, Zamir Mohyedin meragukan pencurian dan penelitian Richard, ia menganggap bahwa Richard hanya berkunjung ke Makkah untuk melihat hajar aswad saja buka untuk melakukan penelitian karena pada saat itu ilmu dan teknologi masih belum maju dan secanggih sekarang.
Namun itu hanyalah anggapan semata, belum terbukti kebenarannya.
Sebelum melakukan penyamaran di Makkah, Richard bahkan sampai harus belajar sebulan di Alexandria untuk mengenal tata cara berdoa, dan lain sebagainya.
Richard menyelipkan sebuah catatan dalam Alquran selama ia mengamati hajar aswad di Makkah sebelum ia melakukan penelitiannya.
Dari kisah ilmuwan pencuri yang masuk Islam di atas, kita sepatutnya bersyukur sudah menjadi bagian dari Islam.
Tentunya kita harus perbanyak amalan dan mengimani kekuasaan dan keesaan Allah SWT. ***