GENMUSLIM.id - Hajar aswad atau batu surga adalah bagian dari kabah yang memiliki bentuk bundar berwarna putih dengan adanya lubang di tengahnya.
Dalam agama Islam, hajar aswad juga merupakan indikator banyaknya dosa yang dilakukan oleh seluruh umat manusia.
Ketika dosa yang dilakukan semakin besar, maka warna hajar aswad lama-kelamaan akan semakin hitam
Sehingga jika diamati tiap tahunnya warna hajar aswad ini semakin lama memang semakin menghitam.
Salah satu keistimewaan dari hajar aswad adalah bahwa Rasulullah mengibaratkan batu surga tersebut sebagai tangan Allah SWT di bumi.
Baca Juga: Inilah 4 Nabi Yang Pernah Melaksanakan ibadah Haji, Nomor 3 Adalah Yang Membangun Ka’bah di Mekah
Hajar Aswad sudah kerap kali dicuri dan tragedi tersebut menewaskan kurang lebih 30.000 jamaah haji hingga ibadah haji sempat diliburkan.
Hal itu disebabkan oleh keistimewaan batu surga tersebut, selain menjadi indikator dosa juga dapat menjadi penghapus dosa dan memberikan syafaat tertentu.
Tetapi ada satu kasus yang mengejutkan, dimana yang mencuri hajar aswad ini adalah seorang ilmuwan.
Ilmuwan tersebut penasaran dan akhirnya mencoba meneliti tentang hajar aswad, namun ternyata ia berakhir menjadi seorang mualaf dengan mengucapkan kalimat syahadat.
Penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti asosiasi geografis di Inggris dengan mengutus salah satu diplomat yang bernama Richard Burton pada tahun 1853.
Mereka mengunjungi Arab Saudi untuk mengetahui kebenaran yang ada disana.
Richard Burton pura-pura masuk Islam dan berkhitan supaya bisa menyamar sebagai jamaah haji dari Afghanistan.
Misinya untuk mencuri hajar aswad tersebut berhasil dan ia membawa batu surga tersebut ke negaranya kemudian ia langsung memulai penelitiannya.
