GENMUSLIM.id - Pada era kekhalifahan, para ilmuwan muslim sudah mengembangkan teknologi industri pembuatan parfum sejak abad ke-8 M.
Ilmuwan muslim telah berkontribusi besar dalam memperkenalkan proses ekstraksi wewangian melalui teknologi destilasi uap yang telah dikembangkan para ilmuwan muslim sejak abad ke-8 M.
Industri parfum modern dunia Barat banyak mengadopsi bahan ramuan yang telah dikembang- kan para ilmuwan muslim yaitu Jabir Ibnu Hayyan dan Al Kindi yang dikenal dengan ahli kimia muslim hingga saat ini.
Penggunaan parfum sebenarnya sudah dimulai ketika zaman Rasulullah SAW yakni pada abad ke-16 M. dan hingga Industri parfum tumbuh pesat di dunia Islam berkat dua ilmuwan muslim yaitu Jabir Ibnu Hayyan dan Al Kindi.
Hal ini bisa buktikan dari anjuran Rasulullah menggunakan wewangian ketika akan sholat Jum'at. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
Baca Juga: Kamu Merasa Sudah Siap Menikah, Sudah Miliki 4 Tanda Ini Belum? Yuk Cek Di Sini!
"Mandi, memotong kuku, mencabut bulu-bulu, memakai siwak, mengusap wewangian (parfum) sebisanya pada hari Jum'at dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh". (Muttafaq Alaih)
Hadist itu mendorong para ilmuwan Islam untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan memproduksi parfum dari jumlah yang besar. Industri parfum pada era keemasan dikembangkan oleh 2 ahli kimia Muslim
Jabir Ibnu Hayyan (722-815 M) dan Al Kindi (lahir 801 M). Kedua ilmuwan mendirikan industri parfum di dunia Islam.
Jabir Ibnu Hayyan mengembangkan teknik distilasi, penguapan dan penyaringan. Ketiga teknik itu mampu mengumpulkan wewangian tumbuhan dalam bentuk uap.
Hasilnya dapat dikumpulkan dalam bentuk air/minyak.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Cocok untuk Pemula dengan Tema Ketaqwaan, Lengkap dari Khutbah I dan II
Al Kindi juga mengelaborasi berbagai resep untuk membuat parfum, kosmetik dan obat-obatan.
Parfum floral yang dikembangkan umat Islam mulai diperkenalkan kepada masyarakat Eropa antara abad ke-11 dan 12 M melalui jalur perdagangan.
