Abdurrahman membangun istana dengan empat ratus kamar, serta barisan rumah yang menampung ribuan budak dan pengawal, berhadapan dengan sungai Guadalquivir.
Bangunan tersebut dinamakan Medina Azzahra, dihiasi dengan marmer dan patung emas impor, menjadi pusat kemegahan wilayah pinggiran kerajaan.
Pada masa pemerintahan Al-Hakam Al-Muntasir, kemajuan pendidikan Cordoba begitu pesat. Saat itu, terdapat 27 sekolah swasta yang ada.
70 gedung perpustakaan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Sekitar 170 wanita dipekerjakan pada saat itu untuk menyusun Al Quran dalam aksara Kufi yang indah.
80 sekolah yang dikelola oleh Khalifah, gratis untuk diikuti oleh anak-anak kurang mampu.
Sehingga Kesejahteraan masyarakat dapat diimbangi dengan pendidikan tinggi.
Pada masa itu juga perdagangan dan pertanian berkembang pesat, sehingga sumber pendapatan negara mencapai 6.245.000 dinar.
Pendapatan tersebut dibagi menjadi sepertiga untuk angkatan bersenjata, sepertiga lagi untuk layanan, dan sisanya disimpan sebagai kas cadangan.
Perkembangan ini membawa Cordoba mencapai kemakmuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga saat itu Spanyol menjadi negara yang kaya raya.
Kekuasaan Dinasti Umayyah di Cordoba bertahan selama 320 tahun, pada saat itu Spanyol menjadi negara yang paling maju dan terkemuka di Eropa.
Namun pada akhir abad ke 15 di bawah pimpinan Raja Ferdinand II berhasil menguasai seluruh Spanyol dan menandai akhir kekuasaan Islam di Spanyol.***