GENMUSLIM.id – Sebagai seorang muslim, kita memiliki dua pandangan tentang kehidupan, yaitu tentang dunia dan akhirat.
Dilihat dari konteks apapun, dalam hal ini yang menjadi fokus adalah muamalah dalam islam.
Konsep yang banyak dipahami oleh orang islam sekalipun, untuk apa kaya, punya banyak barang branded misal, kan harta tidak dibawa mati.
Hidup ini hanya sementara untuk apa bergelimang harta di dunia.
Baca Juga: Canun Kamil : Hati-hati dengan Kisah Nabi Gak Ramah Anak, Gimana Cara Nyeleksi dan Penyampaiannya?
Padahal orang Islam itu perlu menjadi kaya.
Bahwa ada loh harta yang bisa dibawa mati.
Seperti contohnya harta warisan untuk anak cucu, peninggalan bangunan yang bermanfaat, tanah wakaf dan hal lainnya yang punya maslahah bagi masyarakat luas.
Yang dengan harta itu, dapat menghantarkan pahala gak terputus kepada si pemilik harta.
Setelah mengkaji lebih dalam, narasumber menemukan bahwa ada perbedaan fundamental dan praktis dalam ekonomi islam dan secara konvensional.
Perekonomian dalam islam juga dibangun seperti membangun suatu bangunan, ada pondasi, pilar dan atap.
Baca Juga: Apa Agama Ruben Onsu? Punya Keturunan Arab Kini Diisukan Mualaf, Simak Penjelasan Lengkapnya Disini!
Dari segi pondasi misal, yaitu aqidah atau tauhid.
Bila sudah kokoh, tidak ada lagi yang namanya korupsi, tidak ada lagi yang berani mengambil hak orang lain.
Begitupun dengan susunan setelahnya yang menggunakan material ajaran islam.