GENMUSLIM.id – Menceritakan kisah nabi dalam memberikan pemahaman islam kepada anak adalah salah satu metode yang digunakan oleh orang tua atau pendidik.
Menurut Canun Kamil, seorang praktisi parenting Islami yang telah menerbitkan buku-buku ramah anak mengingatkan bahwa tidak semua kisah, dapat diceritakan secara rinci dan detail.
Ia mendapatkannya dari penjelasan ustadz Nouman ali khan, tidak semua kisah nabi ramah sama anak.
Baca Juga: Apa Agama Ruben Onsu? Punya Keturunan Arab Kini Diisukan Mualaf, Simak Penjelasan Lengkapnya Disini!
Mengingat fitrah anak yang masih suci, mudah mengingat dan menelan bulat-bulat dari apa yang diberikan kepada mereka.
Sementara kisah nabi pada zaman sebelumnya adalah masa yang penuh dengan kejahatan, keburukan dan kejam.
Seperti azab yang diturunkan pada kaum nabi luth, bahkan dengan kisah dibaliknya.
Kisah permusuhan antar saudara pada cerita Nabi Yusuf.
Perilaku acuh terhadap ajaran yang dibawa oleh nabi dan Rasul.
Maka, kisah dengan latar belakang yang berbau konflik, peperangan, atau rusaknya suatu kaum, ada baiknya tidak diberikan kepada anak dibawah usia 7 tahun.
Pemahaman mereka belum mampu untuk tahu mana yang baik untuk ditiru mana yang tidak boleh.
Tantangan masa kini, orang tua dihadapkan dengan banyaknya film pendek, film animasi yang menceritakan kehebatan fiksi dari tokoh dalam ceritanya.
Bila orang tua bahkan tidak menyaring apa yang ditonton oleh anaknya, maka ‘mukjizat’ fiktif yang ditawarkan, menjadi penanding bagi kehebatan yang dimiliki oleh nabi dan rasul pada zaman sebelumnya.
Sehingga anak mendapatkan pengetahuan bahwa tokoh modern masa kini jauh lebih menarik dan hebat, tanpa ada nilai yang dapat diambil.