- Al-quran Sebagai Petunjuk
Menurut Mukhlis, Al-quran sebagai petunjuk ini, memiliki tiga posisi.
Tiga posisi itu adalah, a) petunjuk bagi manusia secara umum, b) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, serta c) petunjuk bagi golongan yang beriman.
Tentu saja, posisi ketiga tersebut, memiliki tingkat spiritual yang berbeda, dengan konteks pembahasan yang tidak sama.
- Al-quran Sebagai Pembeda
Maksud dari pembedaan ini adalah, bahwa Al-quran bertujuan untuk menjadi sumber ketetapan antara yang benar dan yang batil (salah)
Sebagai manusia, kita dibekali akal oleh Allah swt. untuk menjalani kehidupan ini.
Akal inilah yang menjadi pembeda, antara kita dengan makhluk Allah lainnya.
Bekal akal pada diri kita inilah, yang akan berfungsi secara pemikiran manusia untuk memberikan pertimbangan, antara yang benar dan salah.
Akan tetapi, jika kita hanya Merujuk pada akal saja sebagai sumber pembeda baik dan benar dalam kehidupan ini, yang terjadi bisa saja penetapan hal tersebut tersisipi hawa nafsu sebagai bagian dari sifat kemanusiawian.
Oleh karena itu, akal tersebut haruslah diiringi dengan bersumber pada Al-quran, sebagai rujukan dalam mempertimbangkan benar dan salah tersebut.
Sebab, akal yang diuraikan dengan petunjuk Allah, pasti akan lebih bijaksana dan tepat serta akurat.
- Al-quran sebagai Syifa (penawar/obat)
Hal ini Merujuk pada Quran Surah Yunus ayat 57, yang artinya:
"Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-quran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."
Sahabat pembaca sekalian!
