GENMUSLIM.id - I’tikaf yang biasa disebut iktikaf jika dalam KBBI, merupakan suatu ibadah sunnah yang dilakukan di dalam masjid, dengan berdiam diri disertai niat.
Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, biasanya masjid-masjid besar akan dipadati oleh banyak jamaah yang melaksanakan iktikaf untuk berlomba-lomba mendapat kebaikan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Sebenarnya, untuk melaksanakan iktikaf tidaklah harus di bulan Ramadhan, tetapi seperti yang dikatakan oleh baginda rasulallah SAW, dikutip dari Hadist Abu Daud nomor 1174:
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ مِنْ رَمَضَانَ فَاعْتَكَفَ عَامًا حَتَّى إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ إِحْدَى وَعِشْرِينَ وَهِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي يَخْرُجُ فِيهَا مِنْ اعْتِكَافِهِ قَالَ مَنْ كَانَ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفْ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ وَقَدْ رَأَيْتُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ أُنْسِيتُهَا وَقْدَ رَأَيْتُنِي أَسْجُدُ مِنْ صَبِيحَتِهَا فِي مَاءٍ وَطِينٍ فَالْتَمِسُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ
Yang artinya: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Yazid bin Abdullah bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai beri'tikaf pada sepuluh kedua pada bulan Ramadhan. Beliau beri'tikaf pada tahun itu, hingga ketika tiba malam kedua puluh satu, yaitu hari ketika beliau keluar dari I'tikafnya, beliau bersabda: 'Barangsiapa ingin melaksanakan I'tikaf bersamaku, hendaklah dia mengerjakannya pada sepuluh hari yang terakhir ini. Aku telah melihat dalam mimpiku, namun aku lupa. Aku mimpi pada waktu paginya aku bersujud pada air dan tanah. Carilah lailatul qadar pada malam yang ganjil.”
Dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud inilah yang menjadikan semangat para umat Islam yang berlomba-lomba untuk mendapatkan malam lailatul qadar yang hanya ada di bulan Ramadhan.
Setelah sobat muslim mengetahui bagaimana keutamaan iktikaf di bulan Ramadhan, pasti sobat muslim juga sangat ingin mendapatkan malam lailatul qadar dari Allah SWT.
Namun seperti yang sobat muslim pahami, bahwa banyak diantara kita yang tidak memiliki kesempatan untuk beriktikaf di masjid, terlebih di malam hari. Terutama sobat Muslimah.
Saya pribadi juga sedikit kecewa dengan keterbatasan kondisi ini, mengingat masjid akan sangat ramai dan tidak cukup aman untuk kita sebagai Muslimah.
Terlebih jika malam hari tanpa didampingi oleh mahram, tentu hal tersebut lebih membahayakan dan tidak dianjurkan.
Tetapi saya tidak putus asa begitu saja, sebagai hamba yang sama-sama ingin mendapatkan hal-hal kebaikan dari Allah SWT, saya mendengarkan tausiah dari Buya Yahya yang menjawab pertanyaan terkait iktikaf bagi seorang Muslimah. Buya Yahya menjawab: