Ia akan mendapatkan pahala seperti Ratu Asiyah, siapa Ratu Asiyah itu?
Kisah Asiyah yang merupakan istri Fir'aun, memang terkenal dalam sejarah keagamaan.
Dia adalah contoh bagaimana seseorang bisa mempertahankan keimanannya meskipun dalam situasi yang sulit dan penuh penindasan.
Asiyah menunjukkan keberanian dan kesetiaan pada kebenaran, bahkan di bawah kekuasaan yang zalim seperti Fir'aun.
Dalam banyak tradisi keagamaan, dia dihormati sebagai wanita yang saleh dan beriman.
“Begitupun sebaliknya, kalau ada suami yang bersabar terhadap istrinya, maka akan diberikan pahala seperti nabi Ayub As,” ujar Ustadz Maulana
Berbicara mengenai persoalan-persoalan namanya manusia, ada yang namanya kedzoliman, bisa terbagi menjadi 3:
- Pertama yaitu Allah tidak akan ampunkan dosa itu berupa dosa syirik
- Tetapi ada juga yang diampunkan dosa-dosanya dalam hal ini yang ada hubungannya kepada Allah, tapi tidak menyalahi kesyirikan itu, sebab Allah maha pengampun.
- Ada dosa yang tidak bisa dibiarkan, hal ini yang berkaitan dengan manusia.
“Jadi, sekalipun seorang istri sudah memaafkan kesalahannya dia tidak akan bisa kembali lagi sebab dia sudah di alam Baqa, sebaiknya seorang suami mendoakannya dan membantu mengurusi anak-anaknya,” kata Ustadz Maulana seraya menjelaskan.
Kemudian Ustadzah Lulu menambahkan, “yang namanya manusia pasti punya salah, tetapi orang yang hebat adalah orang yang berdosa dan dia bertaubat, itu baru dikasih ampunan. Daripada orang yang berdosa tetapi tidak merasa bersalah,” ujar Ustadzah Lulu
Lalu bagaimana seorang suami yang berselingkuh, apakah tetap mendapatkan ampunan dari Allah?
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjaga tali silaturahmi dari keluarga Almh. Istri, menjaga kedamaian, saling memaafkan dan tentunya memperbaiki diri serta memohon ampunan kepada Allah.
Sesungguhnya, “Setiap Kesulitan pasti ada Kemudahan” (QS. Al-Insyirah ayat 5-6)
Sobat muslim yang baik, kejujuran dalam suatu hubungan rumah tangga adalah kunci terjaganya ikatan suami istri.
Berkatalah jujur meski jujur itu pahit, jika selingkuh merupakan suatu ketidakjujuran, lantas mengapa engkau menikahinya dengan istri sah yang pertama?